Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menghadiri kegiatan Pembinaan Petani dan Penyuluh 2024 di Jawa Tengah, pada Selasa (2/1/2024). Acara dihadiri sedikitnya 60 ribu Ketua Poktan (Kelompok Tani) dan dibuka Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Mentan Amran mengatakan bahwa para peserta yang hadir terdiri dari petani, penyuluh, distributor pupuk, ketua kelompok tani hingga Babinsa seluruh Jawa Tengah yang siap mendampingi jalannya peningkatan produksi pangan nasional. Seluruh persoalan yang berkaitan dengan pupuk dapat diatasi mengingat ketersediaannya ada dimana-mana. Dengan begitu, para petani desa maupun pelosok desa dapat menggunakannya untuk kebutuhan produksi nasional.
“Kini, saudara kita yang di hutan desa itu juga mendapatkan jatah pupuk yang sama setelah sebelumnya tidak mendapatkan jatah pupuk subsidi, bibit dan benih. Kami bahkan sudah mencabut permentan yang diterbitkan tahun 2020 karena dinilai menghambat pengambilan pupuk oleh petani-petani kita,” katanya, dalam keterangan tertulis, Rabu (3/1/2024).
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah akan menambah anggaran pupuk subsidi.
“Kita akan berusaha untuk yang Rp 14 triliun ini segera diproses. Tadi saya tanya langsung ke Pak direktur PIHC ada 1,7 juta ton stok pupuk, dan 1,2 juta ton yang bersubsidi. Dengan begitu kita harapkan agar yang namanya pupuk sudah tidak bermasalah lagi,” katanya.
Jokowi mengatakan bahwa produksi beras dapat dilakukan secara merata di seluruh Indonesia. Dia pun mengingatkan agar ke depan tidak ada lagi keluhan petani mengenai pupuk subsidi.
“Saya tidak ingin dengar itu, tadi Menteri pertanian juga sudah menyampaikan belinya pupuk tidak usah memakai kartu tani boleh memakai KTP juga bisa, setuju. Target kita di Jawa Tengah ini produksi beras bisa kembali ke ranking dua lagi,” jelasnya.
Sumber Republika, edit koranbumn