PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berkomitmen untuk berperan aktif dalam mendukung gerakan reduksi emisi karbon demi menjaga kelestarian dan keseimbangan lingkungan hidup melalui pengelolaan sampah.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin menyampaikan bahwa sebagai perusahaan transportasi, ASDP tetap bertanggungjawab menjaga kelestarian lingkungan dengan menekan emisi karbon yang diterapkan mulai di pelabuhan, kapal penyeberangan, hingga lingkungan sekitarnya. Salah satunya, melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ASDP yang konsisten untuk mereduksi jejak karbon melalui keberlanjutan penggunaan Reverse Vending Machine (RVM) untuk mengurangi sampah plastik.
“Selama tahun 2023, ASDP berhasil mengumpulkan lebih dari 830 kg sampah botol plastik melalui Program “Save Our Ocean.” Program ini diterapkan melalui Reverse Vending Machine (RVM) yang merupakan hasil kolaborasi dengan PlasticPay,” tutur Shelvy.
Program “Save Our Ocean” merupakan upaya nyata perusahaan dalam mengurangi dampak sampah plastik dari masyarakat yang seringkali mencemari laut. “Dengan konsumsi sampah plastik sehari-hari yang terus meningkat, langkah ini sejalan dengan komitmen kami untuk mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), terutama pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Nomor 12, 13, dan 14 yang berkaitan dengan Lingkungan dan Penggunaan Plastik,” ujarnya.
ASDP, lanjutnya, konsisten dalam mendukung penanganan sampah. Permasalahan sampah bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan instansi terkait saja, melainkan seluruh lapisan, termasuk masyarakat yang dituntut untuk berperan aktif serta berkontribusi dalam menangani permasalahan sampah. “Sebagai perusahaan yang terus berkembang dan beradaptasi dengan kebutuhan global, ASDP terus berusaha menjadi bagian dari perusahaan yang berkomitmen kuat terhadap lingkungan berkelanjutan. Tidak hanya yang berskala nasional, seperti pengoperasian kapal berbasis green shipping, tetapi juga dari lingkungan masyarakat sekitar perkantoran ASDP. Karena hal besar selalu dimulai dari hal-hal kecil didekat kita,” ujar Shelvy.
Dalam program Save Our Ocean tersebut lebih dari 350 orang turut berpartisipasi aktif dalam pengumpulan sampah plastik ini berhasil mengumpulkan 44,746 pcs botol plastik dengan total berat 836 kg. Melalui inisiatif ini, ASDP berhasil mereduksi emisi CO2 sekitar lebih dari 3 ton selama tahun 2023.
Adapun RVM ASDP berlokasi di Kantor Pusat ASDP di Jakarta dan di Pelabuhan Merak, Banten, bekerjasama dengan PlastikPay, telah menjadi sarana efektif dalam menggalang dukungan untuk gerakan peduli lingkungan. Upaya ini tidak hanya memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan, tetapi juga menciptakan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah plastik demi masa depan yang berkelanjutan.
Shelvy juga menyatakan bahwa tidak hanya terbatas pada inisiatif Program “Save Our Ocean” untuk mengurangi sampah plastik, namun ASDP juga telah menjalankan berbagai upaya konsisten sepanjang tahun 2023. “Pada Agustus tahun lalu, ASDP secara serentak menanam 4.050 bibit pohon di seluruh cabang, tentu tujuannya agar lingkungan sekitar operasional menjadi lebih bersih, mengurangi dampak pemanasan global, menyerap polusi udara, serta membantu mencapai target emisi nol pada tahun 2060 dan menjawab isu dekarbonisasi,” ujar Shelvy.
Selain itu, ASDP juga turut serta dalam penanaman 1.000 bibit mangrove setara dengan 58 ton CO2 atau setara dengan 8 tahun masa hidup, bersama Jejakin, menunjukkan kontribusi nyata untuk masa depan yang lebih hijau. Dalam hal ini, Jejakin menyediakan platform bagi ASDP untuk menghitung total emisi karbon yang telah diserap melalui penanaman mangrove yang dilakukan. Sebagai operator kapal dan pelabuhan, ASDP juga aktif dalam mendukung target NDC (Nationally Determined Contribution) Indonesia. Pada Oktober tahun lalu, Indonesia memperbaharui komitmennya dalam pengurangan emisi karbon sebanyak 41 persen.
Upaya ini memperkuat peran ASDP dalam mendukung perubahan menuju lingkungan yang berkelanjutan, menciptakan dampak positif yang lebih luas di masyarakat.