PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berupaya mengoptimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor ke sejumlah negara yang memiliki prospek pertumbuhan yang tinggi, baik pasar eksisting maupun pasar-pasar baru.
Pada Triwulan I 2024, penjualan batu bara PTBA mencapai 9,7 juta ton atau meningkat 10 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Realisasi Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sebesar 5,9 juta ton atau tumbuh 14 persen secara tahunan. Adapun penjualan ekspor sebesar 3,8 juta ton atau naik 4 persen secara tahunan.
“PTBA terus berupaya menjaga pasokan di dalam negeri serta mengoptimalkan peluang ekspor ke sejumlah negara yang memiliki prospek pertumbuhan tinggi. Volume penjualan tahun ini ditargetkan meningkat dibanding tahun 2023,” kata Corporate Secretary PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Niko Chandra.
India menjadi pasar ekspor terbesar PTBA. Sepanjang Januari-Maret 2024, penjualan ke India mencapai 1,5 juta ton atau tumbuh 7,1 persen secara tahunan.
Ekspor ke Korea Selatan meningkat pesat sebesar 80,9 persen dari 380,7 ribu ton menjadi 688,5 ribu ton. Pertumbuhan pesat juga tercatat pada penjualan ke beberapa negara di Asia Tenggara. Ekspor ke Thailand melonjak 707,3 persen, Vietnam meningkat 421,2 persen, dan Malaysia tumbuh 71,5 persen.
Seiring dengan kenaikan penjualan, produksi batu bara PTBA pada periode yang sama pun tumbuh 7 persen menjadi 7,3 juta ton pada triwulan I 2024. Dengan dukungan kinerja operasional, PTBA berhasil meraih pendapatan sebesar Rp 9,4 triliun dan laba bersih Rp 790,9 miliar pada triwulan I 2024.
“Kami fokus mengoptimalkan pencapaian kinerja operasional dan efisiensi secara berkelanjutan untuk menjaga kinerja baik perusahaan. Kami optimistis dapat menjaga kinerja tetap positif dan sejalan dengan target hingga akhir tahun 2024,” tegas Niko.