Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani menyatakan keyakinannya bahwa target investasi nasional pada 2025 dapat tercapai. Dengan adanya BPI Danantara , pemerintah optimistis target investasi tahun ini sebesar Rp1.905,6 triliun segera terwujud.
“Memang kalau kami lihat untuk ke depannya kami meyakini untuk sampai dengan akhir tahun 2025 ini target investasi itu akan tercapai,” kata Rosan dalam konferensi pers RABPN dan Nota Keuangan 2026 di Jakarta, Jumat (16/8).
Rosan menyebut progres investasi yang sedang berjalan, terutama dari sisi manufaktur dan pabrik telah masuk dalam fase konstruksi. “Kami meyakini target itu bisa tercapai,” kata Rosan.
Pada semester pertama 2025, realisasi investasi telah mencapai Rp942,9 triliun, atau naik 13,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Investasi ini juga mencatat penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.259.868 orang, menurut data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM.
Kontribusi investasi tersebut terdiri dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp432,6 triliun atau 45,9% dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp510,3 triliun atau 54,1%. Dari sisi geografis, investasi di luar Jawa sebesar Rp476 triliun atau 50,5%, sedikit lebih tinggi dibandingkan di Jawa sebesar Rp466,9 triliun atau 49,5%.
Rosan juga menyoroti kontribusi hilirisasi atau industrialisasi yang mencapai Rp280,8 triliun pada semester pertama. Angka itu setara 29,8% dari total realisasi investasi dan tumbuh 54,8% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan dominasi terbesar dari sektor mineral.
Menurutnya, kehadiran Danantara atau Sovereign Wealth Fund menjadi salah satu faktor yang menumbuhkan kepercayaan investor asing untuk menanamkan modal di Indonesia.
Selain itu, Rosan menegaskan pemerintah terus memperbaiki iklim investasi melalui berbagai kebijakan, salah satunya Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2025 yang memberikan kepastian perizinan usaha. Sejak aturan itu berlaku, Kementerian Investasi telah menerbitkan 61 perizinan melalui mekanisme fiktif positif.
“Ini memberikan kepastian bahwa apa yang kita sudah janjikan kepada investor ini bisa kami laksanakan dengan baik,” ujar Rosan.
Sumber Sindonews, edit koranbumn













