Perolehan dana masyarakat juga tercatat meningkat. Hingga kuartal III/2025, dana masyarakat meningkat 19,3% YoY menjadi Rp56,90 triliun, dari Rp47,68 triliun pada kuartal III/2024.
Pertumbuhan pembiayaan dan DPK turut mendongkrak peningkatan aset sebesar 18,4% YoY menjadi Rp68,36 triliun hingga kuartal III/2025, dari periode yang sama tahun lalu Rp57,72 triliun.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu menyampaikan pemisahan UUS BTN menjadi bank umum syariah tinggal selangkah lagi. Menurutnya, UUS BTN memiliki potensi yang sangat besar di industri perbankan syariah nasional.
“Dengan kehadiran Bank Syariah Nasional (BSN) sebagai bank syariah baru hasil spin-off, kami meyakini akan lebih banyak masyarakat yang terlayani dengan prinsip syariah untuk berbagai kebutuhan keuangan mereka, sehingga dampaknya akan terasa untuk pertumbuhan industri perbankan syariah di Indonesia,” tutur Nixon dalam keterangannya, Kamis (23/10/2025).
Proses Pemisahan dari BTN
Melansir laman resminya, bank pelat merah itu menuturkan bahwa BTN Syariah tengah menjalani proses pemisahan dari BTN. Proses awal telah dilakukan dengan mengambil alih Bank Victoria Syariah (BVIS) yang selanjutnya akan menjadi BUS penerima pemisahan BTN Syariah.
Sebagai tahapan selanjutnya, BTN telah mengumumkan ringkasan rancangan pemisahan kepada publik pada 22 September 2025.
Saat ini, BVIS telah menjadi anak usaha BTN dan telah berubah nama menjadi Bank Syariah Nasional (BSN), sesuai persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tertanggal 24 September 2025.
Kendati begitu, perubahan nama ini tidak serta merta mengubah nama BTN Syariah menjadi BSN, lantaran hingga pemberitahuan ini terbit, pemisahan masih dalam proses.
Adapun pemisahan BTN Syariah dengan mengalihkan hak dan kewajiban kepada BSN diperkirakan selesai pada minggu keempat Desember 2025.
Selama proses pemisahan berlangsung, aktivitas bisnis dan operasional BTN Syariah tetap berjalan normal seperti biasa sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
Sumber Bisnis, edit koranbumn















