• Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Kamis, 11 Desember 2025
  • Login
No Result
View All Result
Koran BUMN
Advertisement
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
No Result
View All Result
Koran BUMN
No Result
View All Result

Restrukturisasi WIKA dan Garuda Indonesia untuk Menyelesaikan Persoalan Fundamental

by redaksi
24 November 2025
in Berita
0
Penghentian Sementara Proyek Kereta Cepat , Wijaya Karya Lakukan Koordinasi dengan KCIC
0
SHARES
84
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

RelatedPosts

AirNav Jadikan HAKORDIA Titik Balik Pemberantasan Korupsi

Konsisten Empat Tahun Beruntun, Bank Mandiri Kembali Raih Juara 1 pada ARA 2024 atas Transparansi Laporan Tahunan

Pelindo Petikemas Presikdi Capai Target Arus Petikemas Sebanyak 12,95 Juta TEUs pada 2025

Upaya restrukturisasi kedua yang disiapkan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA), dinilai menjadi sinyal bahwa restrukturisasi sebelumnya belum mampu menyelesaikan persoalan fundamental dua emiten pelat merah ini.

Manajemen WIKA telah menetapkan restrukturisasi lanjutan sebagai salah satu pilar transformasi pada 2026, selain asset recycling dan penguatan efisiensi. Langkah ini akan menjadi kelanjutan dari restrukturisasi awal pada 2024.

Tahun lalu, WIKA dan sejumlah lembaga keuangan telah merampungkan master restructuring agreement (MRA) dengan nilai outstanding Rp20,79 triliun.

Sementara itu, penyehatan GIAA berlanjut setelah rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) menyetujui penyertaan modal Rp23,67 triliun dari PT Danantara Asset Management melalui mekanisme private placement.

Restrukturisasi GIAA sebelumnya dilakukan pada 2022. Kala itu, utang perseroan turun US$10 miliar pada 2021 menjadi US$5 miliar, sementara ekuitas membaik dari negatif US$5,3 miliar menjadi minus US$653 juta.

Namun, manajemen Garuda menyatakan bahwa belum terealisasinya rights issue tahap kedua menjadi salah satu hambatan transformasi perseroan.

Pemerhati BUMN dan Direktur NEXT Indonesia Center, Herry Gunawan, menilai rencana restrukturisasi kedua WIKA dan GIAA memperlihatkan bahwa langkah penyelamatan tahap pertama belum dapat menyentuh akar masalah.

Pada WIKA, meski kesepakatan MRA telah disetujui kreditur, kinerja keuangan justru melemah. Kinerja pendapatan yang menurun membuat perseroan tidak mampu memenuhi kewajiban, sehingga dibutuhkan restrukturisasi lanjutan.

“Selain ekuitasnya negatif, arus kas operasi WIKA juga defisit. Perusahaan ini membutuhkan suntikan modal serta restrukturisasi besar-besaran terhadap entitas usaha di bawahnya yang jumlahnya terlalu banyak dan menjadi beban tambahan,” pungkas Herry saat dihubungi Bisnis, Rabu (12/11/2025).

Sementara itu, kondisi serupa juga dialami Garuda Indonesia. Herry menilai restrukturisasi pertama maskapai nasional tersebut hanya memperpanjang tenor pembayaran kewajiban tanpa menyelesaikan permasalahan utama.

Dia menjelaskan beban keuangan GIAA masih sangat berat, baik dari sisi pinjaman, sewa pesawat, maupun biaya perawatan dan pengembalian pesawat.

“Akibatnya, walaupun secara operasional Garuda mencatatkan keuntungan, beban keuangan yang besar membuat kinerja keuangannya tetap rugi,” ujarnya.

KEPERCAYAAN INVESTOR

Di sisi lain, untuk mengembalikan kepercayaan investor, Herry menekankan perlunya restrukturisasi menyeluruh yang mencakup dua aspek utama, yakni keuangan dan model bisnis. Restrukturisasi, katanya, harus mampu meyakinkan investor bahwa beban utama perusahaan dapat terselesaikan.

Restrukturisasi model bisnis juga penting dilakukan agar perusahaan lebih fokus pada inti usaha. WIKA, semisal, memiliki hampir 30 entitas anak dan asosiasi dengan bisnis yang beragam, sedangkan Garuda memiliki sekitar 20 unit bisnis.

“Model bisnis yang tidak fokus pada core business perlu direstrukturisasi. Keduanya perlu turn-around dengan kembali ke bisnis inti,” ucapnya.

Senada, Associate Director BUMN Research Group FEB UI, Toto Pranoto, memandang bahwa restrukturisasi lanjutan mencerminkan bahwa persoalan fundamental di WIKA dan GIAA belum terselesaikan.

Menurut Toto, tekanan keuangan yang bersumber dari lemahnya kinerja bisnis menjadi penyebab utama. Dia pun melihat langkah Danantara untuk menambah modal jumbo di Garuda merupakan aksi korporasi positif yang menunjukkan komitmen pemegang saham dalam memperbaiki kinerja fundamental.

“Langkah ini bisa menjadi sentimen positif di Bursa Efek Indonesia bahwa pemegang saham sudah ambil langkah proaktif untuk memperbaiki kinerja fundamental BUMN tersebut,” ucap Toto kepada Bisnis.

Di sisi lain, Direktur Keuangan WIKA Sumadi menuturkan bahwa perseroan masih mengkaji opsi restrukturisasi yang paling sesuai dengan kondisi saat ini. Salah satunya adalah menerapkan skema MRA dengan perbankan.

Dia menyebut koordinasi dan konsultasi dengan Danantara juga terus berjalan untuk mendapatkan dukungan dalam menghadapi kondisi keuangan saat ini.

“Kami setidaknya mengkaji apakah kami akan melakukan restrukturisasi yang seperti apa ya. Namun memang ada potensi dengan kondisi yang ada sekarang WIKA akan melakukan MRA lagi dengan perbankan,” tutur Sumadi.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Glenny Kairupan, juga menyatakan bahwa persetujuan pemegang saham terhadap penyertaan modal Danantara menjadi momentum penting dalam perjalanan pemulihan perseroan.

“Dukungan dari DAM sebagai bagian dari inisiatif pemerintah mencerminkan kepercayaan terhadap arah strategis dan visi jangka panjang kami dalam mewujudkan maskapai nasional yang sehat, tangguh, dan berkelas dunia.”

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Sumber Bisnis, edit koranbumn

Previous Post

Citilink Indonesia Memberlakukan Diskon Tiket Tarif Pesawat hingga 17 persen untuk Penerbangan Nataru

Next Post

Penyederhanaan Bisnis BUMN, Danantara Asset Management akan Mengambilalih Saham Mayoritas Pertamina Medika

Related Posts

Airnav Terus Pantau Perkembangan Dampak Erupsi Gunung Merapi
Berita

AirNav Jadikan HAKORDIA Titik Balik Pemberantasan Korupsi

11 Desember 2025
Bank Mandiri Catat Salurkan Kredit untuk BUMN Sebesar Rp103,496 Triliun
Berita

Konsisten Empat Tahun Beruntun, Bank Mandiri Kembali Raih Juara 1 pada ARA 2024 atas Transparansi Laporan Tahunan

11 Desember 2025
Berita Singkat BUMN : Pelindo, KAI, PAL Indonesia, PTPN 3, Indonesia Power, Waskita Karya, Indonesia Power, Bukit Asam
Anak Perusahaan

Pelindo Petikemas Presikdi Capai Target Arus Petikemas Sebanyak 12,95 Juta TEUs pada 2025

11 Desember 2025
Askrindo Cover Asuransi Kecelakaan Diri  pada Gelaran JogjaROCKarta 2020
Berita

Askrindo Memberikan Pelatihan Mendeteksi Keterlambatan Bicara dan Pencegahan Kekerasan pada Anak Bagi 200 Guru PAUD

11 Desember 2025
Diakuisisi BRI, Danareksa Sekuritas Target Tambah 50.000 Akun Nasabah Baru Hingga Akhir 2020
Berita

130 Tahun Melayani, BRI Hadirkan Layanan hingga Pelosok Negeri Melalui 7.405 Kantor dan 1,2 Juta AgenBRILink

11 Desember 2025
Gandeng Kimia Farma, Dahana Gelar MCU
Berita

Dahana Peduli, Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh

11 Desember 2025
Next Post
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto Ungkap Danantara Berencana Bangun 17 Kilang Modular di AS Senilai Rp130 Triliun

Penyederhanaan Bisnis BUMN, Danantara Asset Management akan Mengambilalih Saham Mayoritas Pertamina Medika

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima

Recommended

Tahun 2020, PLN akan Konversi 5 Pembangkit Diesel ke Gas

PLN Minta Maaf Pemulihan Listrik di Aceh Terhambat, Tetap Berkomitmen Percepat Penormalan

18 jam ago
Pertamina Perlu Bangun Empat Pabrik Dimethyl Ether

Ratas Bersama Presiden, Pertamina Laporkan Percepatan Distribusi Energi di Wilayah Terdampak Bencana Sumatera

3 hari ago
UEFA EURO 2020, Tayangan Spesial IndiHome di Tahun 2020

Telkom Resmikan neuCentrIX Jayapura, Data Center Pertama di Papua

4 hari ago
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto Ungkap Danantara Berencana Bangun 17 Kilang Modular di AS Senilai Rp130 Triliun

Isi RKAP Investasi Danantara Tahun 2026 Dalam Rapat Komisi XI DPR RI

7 hari ago
Airnav Terus Pantau Perkembangan Dampak Erupsi Gunung Merapi
Berita

AirNav Jadikan HAKORDIA Titik Balik Pemberantasan Korupsi

by redaksi
11 Desember 2025
0

Dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (HAKORDIA) tahun 2025, Perum LPPNPI (AirNav Indonesia) menyelenggarakan kegiatan sosialisasi pencegahan dan penindakan...

Read more
Bank Mandiri Catat Salurkan Kredit untuk BUMN Sebesar Rp103,496 Triliun

Konsisten Empat Tahun Beruntun, Bank Mandiri Kembali Raih Juara 1 pada ARA 2024 atas Transparansi Laporan Tahunan

11 Desember 2025
Berita Singkat BUMN : Pelindo, KAI, PAL Indonesia, PTPN 3, Indonesia Power, Waskita Karya, Indonesia Power, Bukit Asam

Pelindo Petikemas Presikdi Capai Target Arus Petikemas Sebanyak 12,95 Juta TEUs pada 2025

11 Desember 2025
Askrindo Cover Asuransi Kecelakaan Diri  pada Gelaran JogjaROCKarta 2020

Askrindo Memberikan Pelatihan Mendeteksi Keterlambatan Bicara dan Pencegahan Kekerasan pada Anak Bagi 200 Guru PAUD

11 Desember 2025
Diakuisisi BRI, Danareksa Sekuritas Target Tambah 50.000 Akun Nasabah Baru Hingga Akhir 2020

130 Tahun Melayani, BRI Hadirkan Layanan hingga Pelosok Negeri Melalui 7.405 Kantor dan 1,2 Juta AgenBRILink

11 Desember 2025
  • Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Hotline T/WA : 0813 8084 1716

© 2020 KoranBUMN.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL

© 2020 KoranBUMN.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In