Pencapaian kinerja bisnis perusahaan penjaminan kredit Perum Jamkrindo semakin melesat. Per semester I-2018, volume penjaminan kredit Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mendapat amanat untuk menjalankan bisnis penjaminan kredit bagi usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi (UMKMK) itu tercatat sebesar Rp 75,7 triliun.
Volume penjaminan kredit pada semester I-2018 itu meningkat dibandingkan periode sama tahun 2017. Tercatat, pertumbuhan volume penjaminan kredit mencapai 22,1 persen atau sebesar Rp 62 triliun. Volume penjaminan kredit pada semester I-2018 terdiri dari penjaminan kredit usaha rakyat (KUR) Rp 27,3 triliun dan non-KUR Rp 48,4 triliun.
Sepanjang 2017, Perum Jamkrindo telah mencatatkan volume penjaminan kredit sebesar Rp 135 triliun. Sementara, tahun 2018, Jamkrindo menargetkan volume penjaminan kredit mencapai Rp 156 triliun.
“Pertumbuhan ditopang oleh ekspansi bisnis perusahaan, terutama dari program non-KUR yang tumbuh lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya,” ujar Direktur Utama Perum Jamkrindo Randi Anto, Sabtu di Jakarta.
Randi menjelaskan, sesuai dengan mandat untuk menjamin kredit UMKMK, Perum Jamkrindo terus melakukan terobosan agar keberlanjutan bisnis terjaga. Selain tetap mendukung program pemerintah dengan menjamin KUR, Perum Jamkrindo juga mengembangkan produk-produk baru, baik untuk menjamin kredit di luar KUR maupun produk penjaminan lain. Hal ini mulai tercermin dari tingkat pertumbuhan bisnis penjaminan non-KUR yang menjanjikan. (*)
Sumber Situs Web Jamkrindo