Dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Lampung pada Rabu (08/08/2018), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini M. Soemarno berkesempatan menyusuri ruas tol Lampung – Tol Bakauheni-Terbanggi Besar sebagai bentuk dukungan pemerintah bagi percepatan konektivitas darat dan pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera.
Dalam kesempatan ini, Menteri Rini mengapresiasi progres pembangunan ruas jalan tol tersebut yang secara keseluruhan ditargetkan bisa beroperasi di bulan November 2018 dengan panjang total sebesar 140 Km.
Secara rinci, PT Hutama Karya mencatat, hingga saat ini realisasi fisik pembangunan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar telah mencapai 89,75% untuk Paket 1 Bakauheni – Sidomulyo dan dikerjakan oleh PT PP (Persero) Tbk.
Untuk Paket 2 Sidomulyo – Kotabaru yang dikerjakan PT Waskita Karya (Persero) Tbk sudah mencapai 90,84%. Sementara paket Paket 3 Kotabaru – Metro yang dikerjalan PT Adhi Karya (Persero), Tbk saat ini realisasi fisiknya sudah 83,37% dan untuk Paket 4 Metro – Terbanggi Besar yang digarap PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk sudah 91,53%.
‘Ini adalah kabar baik bagi kita semua, tol dalam waktu dekat bisa beroperasi. Terima kasih kepada Hutama Karya dan BUMN-BUMN kontraktor yang terlibat di dalamnya. Kehadiran tuas tol ini tentu akan memberikan manfaat bagi percepatan konektivitas masyarakat di Lampung khususnya dan di Pulau Sumatera umumnya dan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” ungkap Rini.
Dalam kesempatan itu juga, Menteri Rini mendorong peran BUMN dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi dengan memaksimalkan rest area di sepanjang jalan tol untuk mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
“Setelah bulan lalu saya menyusuri Trans Jawa, kali ini di tol trans Sumatera saya juga mendorong agar rest area di sepanjang tol Trans Sumatera juga dimaksimalkan untuk pengembangan UMKM sebagai salah satu upaya yang terus dilakukan pemerintah dalam mendorong perekonomian daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya yang tinggal dekat dengan area tol,” ungkap Rini saat mengunjungi lokasi pembangunan dua titik Rest Area yaitu pada STA 87 pada ruas tol Tol Bakauheni-Terbanggi.
PT Hutama Karya (Persero) sebagai operator di ruas tol Lampung – Tol Bakauheni-Terbanggi Besar telah menyiapkan Rest Area yang tersebar di beberapa titik yang akan diisi dengan mushola, restoran/tempat makan, toilet, fasilitas isi ulang (top-up) uang elektronik, minimarket, serta fasilitas penunjang lainnya.
PT Hutama Karya berkomitmen, sebanyak 30% tenant yang ada di Rest Area pada ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar diisi oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM) unggulan di sekitar wilayah Provinsi Lampung. Diharapkan produk-produk lokal nantinya dapat bersaing dengan produk asing serta dapat membantu meningkatkan kemajuan perekonomian masyarakat sekitar Provinsi Lampung.
“Saya akan terus mendorong dan memantau perkembangan rest area di sepanjang tol trans Sumatera untuk dialokasikan bagi UMKM setempat. Nantinya pengguna jalan tol yang melintas dan mampir di Rest Area ini nantinya akan mengenal produk lokal unggulan yang belum tentu dapat dijumpai di daerah lain,” tegas Rini.
Sumber Siaran Pers Kementerian BUMN/Pressrelease.id
Dalam kesempatan ini, Menteri Rini mengapresiasi progres pembangunan ruas jalan tol tersebut yang secara keseluruhan ditargetkan bisa beroperasi di bulan November 2018 dengan panjang total sebesar 140 Km.
Secara rinci, PT Hutama Karya mencatat, hingga saat ini realisasi fisik pembangunan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar telah mencapai 89,75% untuk Paket 1 Bakauheni – Sidomulyo dan dikerjakan oleh PT PP (Persero) Tbk.
Untuk Paket 2 Sidomulyo – Kotabaru yang dikerjakan PT Waskita Karya (Persero) Tbk sudah mencapai 90,84%. Sementara paket Paket 3 Kotabaru – Metro yang dikerjalan PT Adhi Karya (Persero), Tbk saat ini realisasi fisiknya sudah 83,37% dan untuk Paket 4 Metro – Terbanggi Besar yang digarap PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk sudah 91,53%.
‘Ini adalah kabar baik bagi kita semua, tol dalam waktu dekat bisa beroperasi. Terima kasih kepada Hutama Karya dan BUMN-BUMN kontraktor yang terlibat di dalamnya. Kehadiran tuas tol ini tentu akan memberikan manfaat bagi percepatan konektivitas masyarakat di Lampung khususnya dan di Pulau Sumatera umumnya dan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” ungkap Rini.
Dalam kesempatan itu juga, Menteri Rini mendorong peran BUMN dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi dengan memaksimalkan rest area di sepanjang jalan tol untuk mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
“Setelah bulan lalu saya menyusuri Trans Jawa, kali ini di tol trans Sumatera saya juga mendorong agar rest area di sepanjang tol Trans Sumatera juga dimaksimalkan untuk pengembangan UMKM sebagai salah satu upaya yang terus dilakukan pemerintah dalam mendorong perekonomian daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya yang tinggal dekat dengan area tol,” ungkap Rini saat mengunjungi lokasi pembangunan dua titik Rest Area yaitu pada STA 87 pada ruas tol Tol Bakauheni-Terbanggi.
PT Hutama Karya (Persero) sebagai operator di ruas tol Lampung – Tol Bakauheni-Terbanggi Besar telah menyiapkan Rest Area yang tersebar di beberapa titik yang akan diisi dengan mushola, restoran/tempat makan, toilet, fasilitas isi ulang (top-up) uang elektronik, minimarket, serta fasilitas penunjang lainnya.
PT Hutama Karya berkomitmen, sebanyak 30% tenant yang ada di Rest Area pada ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar diisi oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM) unggulan di sekitar wilayah Provinsi Lampung. Diharapkan produk-produk lokal nantinya dapat bersaing dengan produk asing serta dapat membantu meningkatkan kemajuan perekonomian masyarakat sekitar Provinsi Lampung.
“Saya akan terus mendorong dan memantau perkembangan rest area di sepanjang tol trans Sumatera untuk dialokasikan bagi UMKM setempat. Nantinya pengguna jalan tol yang melintas dan mampir di Rest Area ini nantinya akan mengenal produk lokal unggulan yang belum tentu dapat dijumpai di daerah lain,” tegas Rini.
Sumber Siaran Pers Kementerian BUMN/Pressrelease.id