PT Bank BRI Syariah Tbk di tahun 2018 menargetkan perolehan laba sebesar Rp 225 miliar dengan target aset Rp 36,98 triliun, penyaluran pembiayaan Rp 22,68 triliun serta penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 28,28 triliun.
Sekretaris Perusahaan BRI Syariah Indri Tri Handayani menyebutkan, pertumbuhan tersebut didorong dengan rencana BRI syariah yang akan fokus dalam penyaluran pembiayaan di segmen ritel (konsumer dan mikro) dan komersil fokus BUMN dan kerjasama dengan BRI, dimana pada segmen tersebut masih terdapat potensi yang besar.
Adapun, sampai dengan 31 Juni 2018, BRI syariah membukukan peningkatan laba bersih setelah pajak sebesar 70% secara year on year (yoy) menjadi Rp 120,157 miliar dibandingkan perolehan Juni 2017 yang sebesar Rp 70,657.
Total aset mengalami peningkatan sebesar 20,87% yoy menjadi Rp 36,14 triliun dari sebelumnya Rp 29,9 triliun pada Juni 2017. Sementara penghimpunan DPK BRI Syariah mengalami peningkatan sebesar 11,99% yoy dari Rp 23,9 triliun pada Juni 2017 menjadi Rp 26,8 triliun pada Juni 2018. Pihaknya menjelaskan, peningkatan kinerja BRI Syariah tidak lepas dari peran perusahaan induk yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Dari sisi permodalan, BRI Syariah memiliki permodalan yang kuat. Hal itu terlihat dari rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 29,31%, meningkat dibandingkan posisi Juni 2017 sebesar 20,38 persen. Rasio tersebut jauh di atas ketentuan yang ditetapkan regulator.
Rasio-rasio keuangan lainnya juga tercatat positif. Antara lain, return on asset(ROA) sebesar 0,92%, return on equity (ROE) sebesar 6,37%, net interest (NI) sebesar 5,18%, net operating margin (NOM) sebesar 0,42%, dan financing to deposit ratio (FDR) sebesar 77,78%.
Bank syariah yang baru saja melantai di bursa ini menyebut, dari sisi efisiensi perusahaan, BRI Syariah semakin efisien. Hal itu terlihat dari rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) sebesar 89,92%, lebih baik dibandingkan posisi Juni 2017 sebesar 92,78 %.
“Di sisi lain, BRI Syariah juga terus mengembangkan teknologi informasi untuk penguatan digital banking demi memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada nasabah. Hal itu dilakukan dengan peningkatan produk yang sudah ada melalui layanan integrasi dari internet banking BRIS dan mobile banking andalan BRI Syariah yang diberi nama BRIS Online,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada Kontan.co.id, Kamis (9/8).
Aplikasi ini memudahkan nasabah Bank BRI Syariah untuk memanfaatkan layanan perbankan BRI Syariah, di mana saja, kapan saja, melalui perangkat mobile/gadget, tanpa perlu mendatangi kantor BRI Syariah.
Selain itu, BRI syariah merupakan salah satu bank syariah yang ditunjuk Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) untuk menerima setoran awal biaya haji. BRIsyariah menyatakan siap melayani pelunasan biaya penyelenggaraan ibadah haji 2018 bagi seluruh jamaah. Pelayanan dilakukan di 272 jaringan kantor cabang dan kantor cabang pembantu BRIsyariah. Selain itu, pelayanan juga dilakukan di 1.092 kantor layanan syariah di kantor cabang/cabang pembantu BRI di seluruh Indonesia.
Sumber kontan.co.id