PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan merampingkan anak-cucu usahanya. Restrukturisasi tersebut guna mengembalikan fokus perusahaan pada bisnis inti.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra memaparkan ada 6 anak cucu usaha yang akan dirampingkan, masing-masing tiga perusahaan. Dari anak usaha, yakni PT Garuda Tauberes Indonesia (GTI), PT Garuda Indonesia Air Charter (GIAC), dan PT Garuda Ilmu Terapan Cakrawala Indonesia (GITC).
Kemudian dari cucu usaha yang sudah dapat dilakukan formal likuidasi karena memang belum beroperasi ada dua, yakni PT Rilis Arah Pratama Indonesia (RAPI) dan PT Indo Suplai Total Solusi (ISTS). “Terakhir yang sedang dikaji PT Garuda Energy Logistik dan Komersial (GELK),” paparnya dalam video konferensi pers Kementerian BUMN, Jumat (3/4).
Adapun GELK bergerak di bidang perdagangan suku cadang dan mesin pesawat udara, sewa guna usaha suku cadang dan mesin pesawat udara, perdagangan umum, penyediaan energi listrik, distribusi bahan bakar minyak (BBM), serta pengelolaan limbah.
Perampingan tersebut, menurutnya sebagai dukungan atas langkah Kementerian BUMN yang ingin melakukan pengelolaan anak dan cucu perusahaan pelat merah. Saat ini, sedang memetakan hal yang diperlukan termasuk mempertimbangkan semua opsi yang muncul.
Pada kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan pihaknya tetap melakukan KPI, yakni seluruh proyek strategis harus tetap dijalankan. “Di sini juga sama bahwa fokus pada core business, efisiensi yang berkelanjutan agar terus sehat,” tegasnya.
Namun demikian, pihaknya terus mencari solusi untuk menimilasiri terjadinya pemutusan hubungan kerja.
Sumber Kontan, edit koranbumn