PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. tidak akan ragu merevisi target pertumbuhan kredit tahun ini jika epidemi virus corona terus memberi dampak negatif pada pertumbuhan ekonomi dan pasar kredit pemilikan rumah.
Direktur Keuangan dan Tresuri Bank BTN Nixon Napitupulu mengatakan kondisi ekonomi saat ini cukup tertekan dengan semakin meluasnya penyebaran epidemi virus corona (COVID-19). Perseroan akan mengambil opsi revisi rencana bisnis bank pada pertengahan tahun ini.
“Akan ada revisi target pertumbuhan kredit. Kami pun sedang mempersiapkannya,” katanya, Senin (6/4/2020).
Sebagai informasi, emiten berkode BBTN ini memiliki rencana pertumbuhan kredit di high single digit pada tahun ini. Dengan pertumbuhan tersebut, perseroan berharap dapat mengembalikan percetakan laba yang tahun lalu sempat merosot tajam.
Nixon menyebutkan, perseroan tahun ini akan fokus pada analisa debitur-debitur yang ekonominya terdampak epidemi virus corona. Pada awal tahun ini saja, Nixon melanjutkan, perseroan telah melakukan restrukturisasi hingga 3.000 debitur.
“Ini debiturnya bukan lagi meminta, tetapi kami sudah setujui untuk direstruktur,” tegasnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan pada Maret ini jumlah nasabah yang masih mampu melakukan pembayaran kredit ke Bank BTN masih cukup banyak, sehingga dampak pengajuan restrukturisasi belum terasa.
Namun, dampaknya akan berbeda seiring dengan perkiraan peningkatan jumlah kredit yang akan direstrukturisasi, terutama di April 2020 dan Mei 2020.
“Kan di Maret masih ada satu kali angsuran, di april kalau sulit keluar rumah, pasti akan meningkat,” katanya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn