Tekanan terhadap perekonomian dan sektor usaha di tengah pandemi COVID-19 cukup berat. Namun, para pengusaha kecil dan menengah (UKM) binaan PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI terus berusaha bertahan.
Tidak hanya berusaha mempertahankan mata pencariannya, UKM berupaya tetap membantu pemerintah dan tenaga medis untuk memenuhi kebutuhan alat pelindung diri (APD), masker medis, hingga hand sanitizer.
Para pelaku UKM tersebut aktif di Rumah Kreatif BUMN (RKB) binaan BNI. Setidaknya ada empat RKB yang memproduksi pakaian hazmat atau baju pelindung, yaitu RKB Bantaeng, RKB Banjarbaru, RKB Cilacap, dan RKB Padang.
Sementara itu, di sembilan RKB, ada lebih dari 30 UKM yang memproduksi masker. RKB tersebut adalah RKB Bekasi, Padang, Cilacap, Tabalong, Banjarbaru, Bantaeng, Tegal, Mamuju, dan Way Kanan.
Direktur Bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah BNI Tambok P. Setyawati menuturkan bahwa UKM mampu menghasilkan masker kain hingga 300 buah per hari. Produk masker kain itu kemudian digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat atau dijual di pasar online sehingga dapat dikirim ke luar kota.
“Yang menggembirakan adalah beberapa RKB telah bekerja sama dengan rumah sakit setempat dalam membuat baju pelindung diri. Produk pakaian hazmat-nya diutamakan untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit di daerah tersebut,” ujarnya
Tambok menegaskan, upaya yang dilakukan BNI bersama UKM binaannya merupakan langkah untuk memudahkan rumah sakit dan tenaga medis memperoleh APD yang memadai serta membantu masyarakat mendapatkan produk perlindungan diri yang terjangkau, yaitu masker nonmedis. Upaya bersama itu pun dimaksudkan untuk memutus mata rantai COVID-19 melalui penyediaan hand sanitizer ramah lingkungan.
“Upaya ini juga menghidupkan UKM agar mereka tetap mendapat peluang usaha dan memperoleh penghasilan di masa sulit. Ini juga merupakan bagian dari kepedulian RKB kepada masyarakat, bangsa, dan negara pada masa pandemi COVID-19,” ujarnya.
Sumber Kontan, edit koranbumn