PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni menghentikan sementara sebagian operasional kapal penumpang dan perintis (portstay) secara bergantian untuk meningkatkan efisiensi dan menekan penyebaran virus corona (Covid-19).
Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro mengatakan penyesuaian layanan tersebut juga sebagai bentuk efisiensi serta optimalisasi kegiatan operasional kapal. Hal tersebut telah mempertimbangkan permintaan penumpang dan pengiriman logistik di masa karantina wilayah pada masa pandemi, baik pada kapal penumpang maupun kapal perintis.
Hal ini, lanjutnya, sejalan dengan surat yang dikeluarkan oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut perihal optimalisasi operasi kapal PSO penumpang dan perintis saat masa karantina wilayah akibat Covid-19.
“Rentang waktu paksanaan portstay berbeda pada tiap-tiap kapal. Rencana pelaksanaan, akan ada kapal yang beroperasi dengan rute kapal yang sedang portstay, sehingga kami harap operasional tetap berjalan dan dapat memberikan pelayanan kepada publik,” kata Yahya dalam siaran pers, Kamis (16/4/2020).
Dia menambahkan selama kapal menunggu di pelabuhan, perseroan terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan selaku regulator, terkait dengan penyesuaian trayek kapal penumpang dan kapal perintis untuk kondisi saat ini.
Kapal penumpang Pelni melakukan portstay pada 9 lokasi yang berbeda, yaitu Semarang (KM Gunung Dempo, KM Kelimutu); Sorong (KM Dobonsolo); Tg. Priok (KM Ciremai, KM Nggapulu, KM Dorolonda, KM Sinabung, KM Bukit Raya, KM Lawit); serta Surabaya (KM Labobar, KM Awu, KM Leuser, KM Egon).
Selain itu, Belawan (KM Kelud); Makassar (KM Lambelu, KM Tidar, KM Bukit Siguntang, KM Umsini, KM Tilongkabila, KM Sirimau, KM Binaiya, KM Willis); Bitung (KM Tatamailau, KM Sangiang); Ambon (KM Pangrango); dan Baubau (KFC Jetliner).
Dia menjelaskan dalam pemberlakuan portstay khusus rute perintis, kapal menunggu di pelabuhan pangkalan masing-masing seperti di Meulaboh, Teluk Bayur, Bengkulu, Tanjung Pinang, Kijang, Kotabaru, Surabaya, Makassar/Bringkasi, Kupang, Bitung, Tahuna, Kwandang, Makassar, Ambon, Ternate, Kendari, Saumlaki, Jayapura, Biak, Merauke, Manokwari dan Sorong.
Pihaknya juga telah menginstruksikan kepada seluruh cabang dan petugas kapal untuk dapat selalu siaga bila sewaktu-waktu kapal dioperasikan. Adapun, bagi para calon penumpang yang ingin membatalkan perjalanan dapat melakukan pengembalian uang tiket (refund) di loket maksimal 1×24 jam sebelum jadwal keberangkatan.
Sumber Bisnis, edit koranbumn