PT Mandiri Manajemen Investasi mencatatkan pertumbuhan nilai aktiva bersih (NAB) produk syariah sebesar 19 persen pada kuartal I/2020.
Direktur Sales Mandiri Manajemen Investasi Endang Astharanthi mengatakan dana kelolaan produk syariah Mandiri Manajemen Investasi sepanjang kuartal I/2020 tumbuh signifikan hingga 19 persen dibandingkan akhir tahun 2019.
“Faktor pendorong pertumbuhannya dari produk reksa dana pasar uang dan reksa dana terproteksi,” ujarnya kepada Bisnis.com, akhir pekan lalu.
Lebih lanjut, Endang mengatakan di tengah momentum Ramadan setiap tahunnya, MMI melakukan beberapa kampanye terkait produk reksa dana syariah untuk menjaring minat nasabah.
Dia menjagokan dua produk syariah dari MMI yakni reksa dana saham berdenominasi dolar Mandiri Global Syariah Equity Dollar (MGSED) yang berinvestasi ke saham-saham global, serta reksa dana pasar yang Mandiri Investa Pasar Uang Syariah.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana kelolaan reksa dana syariah per akhir Maret 2020 mencapai Rp57,42 triliun, naik 6,87 persen dibandingkan nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana syariah per akhir Desember 2019 yang sebesar Rp53,73 triliun.
Sebagai perbandingan, per akhir Maret 2020, NAB reksa dana secara industri sebesar Rp472,77 triliun, menyusut dibandingkan dengan NAB per akhir Desember 2019 yang mencapai Rp542,17 triliun.
Adapun secara persentase terhadap total NAB secara industri, per akhir Maret 2020 reksa dana syariah berkontribusi 12,15 persen, sedangkan per akhir Desember 2019 hanya 9,91 persen.
Sumber Bisnis, edit koranbumn