PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) melakukan sejumlah langkah strategis untuk mampu bertahan selama enam bulan ke depan.
Direktur Utama Pelni Insan Purwarisya L. Tobing memaparkan sejumlah langkah telah dikalkulasikan tanpa mengurangi kesejahteraan bagi pekerja. Diantaranya dengan mengurangi biaya-biaya yang tidak berhubungan langsung dengan operasional kapal.
“Kami juga memprioritaskan capex anggaran yang ada untuk mempertahankan kelayakan dan keselamatan kapal dan juga optimaliasi cash flow memang kalau dihitung hanya akan bisa bertahan sekitar 6 bulan ke depan, itu dengan tidak mengurangi kesejahteraan bagi pekerja,” ujarnya, Rabu (29/4/2020).
Selain itu, sejumlah kebijakan strategis lainnya yang telah ditempuh dalam menghadapi pandemi ini diantaranya dengan mencoba mendapatkan kredit dari perbankan untuk modal kerja. Sejauh ini, dia mengungkapkan sejumlah perbankan sudah menyatakan kesediaannya untuk membantu apabila diperlukan.
Menurutnya, armada kapal tetap disiagakan agar sewaktu-waktu siap digunakan. Perbaikan armada perintis yang masih bisa secara mandiri dilakukan akan dikerjakan untuk menekan biaya yang dikeluarkan.
Tak hanya itu, optimalisasi muatan logistik juga bisa menjadi salah satu alternatif karena sampai triwulan pertama 2020 kinerja kapal barang targetnya sudah mencapai 80 persen dari yang direncanakan.
“Bulan april ini kami melihat angkanya (kapal barang) juga masih tetap tinggi. Mudah-mudahan ini membantu kami,” ujarnya.
Dia membandingkan dengan padatahun lalu, muatan balik kapal barang hanya sekitar 10 dari kapasitas kapal tetapi pada tahun ini sudah mendekati 40 persen.
Sumber Bisnis, edit koranbumn