PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menyebut kinerja pendapatan dari angkutan barang lebih baik dibandingkan dengan angkutan penumpang saat pandemi Covid-19.
Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengatakan pendapatan angkutan barang sepanjang Maret 2020 mencapai Rp611 miliar, atau meningkat dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, yakni senilai Rp564 miliar.
“Kinerja positif masih dapat dilakukan dari angkutan barang, kendati demikian nilainya terhadap target masih di bawah, karena targetnya Rp733 miliar,” ujarnya, Rabu (29/4/2020).
Edi menuturkan pendapatan penumpang harian rata-rata KAI pada triwulan I/2020 senilai Rp21,13 miliar dan puncak pendapatan harian terjadi pada tanggal 2 Januari 2020 mencapai Rp38,82 miliar.
Namun, pendapatan penumpang harian pada 31 Maret 2020 hanya mencapai Rp 4 miliar.
Menurutnya, penurunan pendapatan penumpang ini sejalan dengan turunnya jumlah penumpang harian rata-rata triwulan I/2020 sebesar 1,2 juta penumpang, yang terdiri dari 775.501 penumpang KRL, 208.210 penumpang kereta api jarak jauh, dan 5.891 penumpang bandara.
Sementara itu, lanjutnya, pada 31 Maret 2020 jumlah penumpang harian hanya menyisakan 275.827 penumpang. Angka tersebut terdiri dari 226.625 penumpang KRL, 48.773 penumpang kereta api jarak jauh, dan 429 penumpang kereta bandara.
Menghadapai kondisi keuangan ini, operator kereta api pelat merah tersebut telah merelaksasi nilai pinjaman yang jatuh tempo. Perseroan telah mendekati pemberi pinjaman dan meminta penurunan bunga atas investasi.
Sumber Bisnis, edit koranbumn