PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk baru saja mendapatkan komitmen pinjaman luar negeri senilai US$1 miliar atau setara dengan Rp15 triliun (kurs Rp15.000 per dolar AS).
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan komitmen pinjaman itu diperoleh dari 10 bank luar negeri. Pinjaman tersebut bertujuan untuk menjaga likuiditas di tengah kebijakan keringanan kredit di masa pandemi virus corona.
“[Pinjaman] US$1 miliar dengan average rate murah di bawah 2 persen,” ujarnya dalam webinar dengan tema Menjaga Industri Perbankan di Tengah Pandemi Covid-19 Melalui Kebijakan Relaksasi Kredit dan Subsidi Bunga, Jumat (15/5/2020).
Suku bunga pinjaman tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan imbal hasil surat utang negara (SUN) dengan tenor 10 tahun yang berada di level 7,80 persen pada, Jumat (15/5/2020).
Sementara itu, yield SUN tenor 5 tahun Indonesia sebesar 7,15 persen. Selanjutnya, yield SUN tenor 15 tahun Indonesia 8,07 persen. Adapun, yield SUN tenor 20 tahun Indonesia 8,08 persen.
Pinjaman yang diperoleh BRI tersebut berupa club loan dan berasal dari 10 bank regional Asia, Eropa, dan Amerika. Pinjaman club loan ini terdiri dari tiga fasilitas yang diberikan yaitu tranche A senilai US$ 500 juta selama 1 tahun, tranche B senilai US$ 200 juta selama 2 tahun, dan tranche C senilai US$ 300 juta selama 5 tahun.
Adapun, akibat dari penundaan pokok pinjaman selama 6 bulan, Sunarso menyebutkan BRI membutuhkan Rp91 triliun, sedangkan Himbara atau 4 bank-bank milik negara senilai Rp144 triliun.
“Subsidi yang dibutuhkan BRI Rp5,8 triliun, sedangkan Himbara Rp12,1 triliun,” ujarnya
Sumber Bisnis, edit koranbumn