Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh mengatakan Bulog sudah menggelontorkan beras ke tujuh provinsi defisit. Dengan digelontorkannya beras tersebut, diharapkan beras akan tersedia.
“Tujuh provinsi yang mengalami defisit, Bulog sudah melakukan penyebaran sehingga dalam waktu dekat sudah tersedia semua,” ujar Tri dalam konferensi pers, Minggu (17/5).
Adapun, Bulog menyebarkan beras tersebut ke Kalimantan Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Maluku, Maluku Utara dan Papua Barat.
Adapun, di Kepulauan Riau, defisit berasnya sebanyak 8.185 ton, lalu stok di gudang dan stok yang tengah dalam perjalanan sebanyak 9.329 ton. Lalu, defisit di Riau sebanyak 27.719 ton yakni stok di gudang dan stok dalam perjalanan sebanyak 15.142 ton. Defisit di Kalimantan Utara sebanyak 763 ton dan stok di gudang dan stok dalam perjalanan sebanyak 1.779 ton.
Adapun, defisit di Kepulauan Babel sebanyak 9.891 ton, stok di gudang dan stok dalam perjalanan sebanyak 2.303 ton. Lalu, defisit di Maluku sebanyak 3.344 ton dan stok di gudang dan dalam perjalanan sebanyak 9,255 ton.
Lalu, defisit di Mauluku Utara sebanyak 3.724 ton dan stok di gudang dan dalam perjalanan sebanyak 3.286 ton, lalu di Papua Barat memiliki stok sebnayak 931 ton dan stok di gudang dan stok dalam perjalanan sebanyak 8.060 ton.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memang sempat menyinggung adanya beberapa daerah yang mengalami defisit sejumlah bahan pangan. Tidak hanya 7 provinsi yang mengalami defisit beras, ada 11 provinsi defisit jagung, 23 provinsi defisit caba, 1 provinsi defisit bawang merah, 22 provinsi mengalami defisit telor ayam, 30 provinsi defisit gula pasir dan 31 provinsi defisit bawang putih.
Sumber Kontan. edit koranbumn