PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) mencatatkan kinerja positif berdasarkan pada kuartal I/2020. WEGE meraih laba bersih Rp 82,88 miliar tumbuh 6,64% dari capaian laba bersih di periode yang sama tahun lalu Rp 77,71 miliar.
Peningkatan laba bersih tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan lainnya pada laba ventura bersama yang mengalami peningkatan sebesar Rp 2,86 miliar atau tumbuh 20,69% dari Rp 13,81 miliar pada Triwulan 1/2019 menjadi Rp 16,67 miliar pada Triwulan 1/2020.
Adapun, kas dan setara kas per 31 Maret 2020 sebesar Rp 877,04 miliar, total ekuitas senilai Rp 2,24 triliun dan total aset sebesar Rp 5,96 triliun.
Direktur Utama Nariman Prasetyo menyebutkan pencapaian ini didasari pada komitmen untuk fokus pada peningkatan laba perusahaan salah satunya melalui pengelolaan keuangan terutama biaya dengan baik serta mampu mengendalikan kontrak-kontrak yang diperoleh melalui efisiensi pengendalian secara berjenjang dan sentralisasi.
Sementara itu, capaian kontrak baru perusahaan hingga Mei 2020 mencapai Rp 874,69 miliar. Capaian kontrak baru berasal dari BI Palangkaraya, Gedung Mandiri Denpasar, RS Pertamina Simprug Corona, RS Antam Medika, The Park Mall Kendari (PSA), RSPJ Darurat Corono PT Pertamedika DKI Jakarta, RS Airlangga Surabaya Corona, RS Corona Lamongan, RSCM Darurat Corona RSCM DKI Jakarta, dan Interior Gedung BUMN.
Ia menjelaskan pandemi Covid 19, menyebabkan perlambatan di hampir seluruh sektor usaha di Indonesia, termasuk di bisnis konstruksi gedung yang berimbas pada penurunan dan mundurnya tender-tender di awal tahun ini.
“Namun bisnis kami saat ini tetap berjalan dan tumbuh karena kami fokus pada pengerjaan proyek-proyek carry over yang telah kami peroleh di tahun sebelumnya,” ujarnya .
Fokus kembangkan bisnis modular
Terkait bisnis modular, di awal tahun ini pihaknya mendapatkan penugasan untuk mendukung penuh program pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid 19, yaitu dengan membangun Rumah Sakit (RS) Corona secara tepat waktu agar pelayanan RS dan tenaga medis dapat maksimal dalam memberikan pelayanan pada pasien Covid 19.
Sejak awal Maret 2020, WEGE telah membangun beberapa RS untuk pasien Covid 19 antara lain; Pusat Observasi dan Karantina Corona Modular serta merenovasi bangsal eks Kamp Pengungsian Vietnam sebagai hunian dokter, perawat dan sarana umum di Pulau Galang, Alih Kelola RS Pertamina Jaya menjadi RS Khusus Covid 19 (Tahap 1) dan RS Lapangan Modular (Tahap 2) Jakarta, Renovasi RS Penyakit Tropik Infeksi Universitas Airlangga Surabaya, Renovasi Gedung Kiara RSCM Jakarta, RS Modular Simprug Jakarta, dan RS Corona Lamongan.
Nariman menjelaskan terkait mutu dan waktu pengerjaan, WEGE berharap dapat memenuhi harapan pemerintah. Menurutnya, hal tersebut lantaran dapat mengaplikasikan teknologi modular yang telah dimiliki melalui modular pembangunan RS dapat dikerjakan sangat cepat dengan mutu yang lebih baik (fabrikasi/offsite construction).
“Selama proses pembangunan, kami tetap komitmen pada protokol Kesehatan Covid 19 yang mengacu pada Surat Edaran Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nomor 4 Tahun 2020, tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Surat Edaran Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Nomor 14/SE/2020, tentang Protokol Pencegahan Covid- 19 Di Proyek Konstruksi,” tutupnya.
Sumber KOntan, edit koranbumn