PT Pertamina terus membantu UMKM di masa pandemi Covid-19. Bukan sekadar pelatihan dan sertifikasi yang diberikan, tetapi juga memberikan peluang untuk terus mengembangkan bisnisnya dengan mencarikan peluang pasar.
Vice President CSR & SMEPP Pertamina Arya Dwi Paramita mengatakan, ada sekitar 176 UMKM yang terus melakukan adaptasi bisnis atas dampak penyebaran Covid-19.
“Meraka bisa langsung switch atau malah memperkuat bisnisnya, dengan cara keluwesan itu selama sebulan mereka bisa menghasilkan omzet Rp 4 miliar,” kata dia dalam Webinar Radio Sonora FM, Sabtu (13/6).
Dia mencontohkan untuk UMKM garmen yang selama ini sepi order, namun dengan beralih membuat masker kain dan perlengkapan medis seperti hazmat, kemudian ada juga para tukang las yang merupakan UMKM yang hampir bangkrut.
“Tapi mereka akhirnya kami kasih peluang untuk membuat wastafel portabel. Kami (Pertamina) pesan 1.700 dan mereka akhirnya bisa bertahan,” ujar dia.
Arya menegaskan, pihaknya tidak memberikan janji yang sifatnya memudahkan tetapi Pertamina memberikan peluang agar bisnisnya terus bisa berkembang agar tetap bisa hidup.
“Artinya ini offtaker dan bisnis matching membawa mereka kedepan bisa lebih tangguh, kalau pelatihan dan sertifikasi saja tidak cukup tetap kami antarkan kepada offtaker atau suply chain sehingga bisa membentuk ekosistemnya sendiri,” imbuh dia.
Selain terus membantu UMKM binaan, Arya juga giat mengadakan 24 pameran untuk menumbuhkan dan menduniakan UMKM Indonesia. “Omzet dari 24 pameran itu omzetnya bisa sampai Rp 11 miliar,” tutur dia.
Dia juga menjelaskan, pihaknya juga sudah membuat ratusan rumah kreatif BUMN di berbagai daerah. Di sana para UMKM bisa mendapatkan akses modal, pemasaran, dan kompetensi.
Asla tahu saja, Sonora mengadakan webinar dengan pembicara Menteri Koperasi dan UKM Tetan Masduki, Vice President CSR & SMEPP Pertamina Arya Dwi Paramita, dan Senior Editor KONTAN Havid Febri
Sumber Kontan, edit koranbumn