Di tengah wabah Covid-19 ini, banyak pelaku UMKM terdampak sehingga tidak bisa menjalankan usahanya secara maksimal dan membuat kebutuhan dasar pelaku UMKM tidak terpenuhi. Hal tersebut membuat pelaku UMKM membutuhkan tambahan modal untuk kembali menjalanan usahanya di masa adaptasi kebiasaan baru ini.
Untuk membantu pemerintah memulihkan roda perekenomian, Jasa Tirta II mengambil peran dengan memberikan bantuan ke pelaku UMKM untuk bertahan melalui Program Kemitraan. Program kemitraan adalah sebuah program dimana para pelaku usaha UMKM atau pengusaha kecil mandiri digandeng menjadi mitra binaan dan diberikan bantuan berupa pinjaman lunak dan lainnya. Selain itu Jasa Tirta II juga Menyalurkan Wastafel Portabel kepada pelaku UMKM di Kawasan wisata Jatiluhur agar sesuai dengan Protokol pencegahan penyebaran virus Covid-19.
“Penyaluran tahap pertama tahun 2020 sebesar 600 juta kepada pelaku UMKM di sektor perdagangan, sektor jasa dan sektor perikanan dengan syarat sudah memiliki usaha minimal selama 6 bulan. Besaran pinjaman dan kemampuan bayar disesuaikan dengan masing-masing jenis usaha sehingga tidak membebankan bagi pelaku usaha itu sendiri,” ujar Direktur Keuangan dan SDM Jasa Tirta II Haris Zulkarnain di Water & Renewable Energy Learning Center, Selasa 30 Juni 2020.
Haris ingin para mitra binaanya juga terus berkembang, salah satunya dengan memberikan pelatihan untuk para mitra binaan. Dalam pelatihan ini, 28 mitra binaan dibekali ilmu pengetahuan mengenai manajemen usaha kecil untuk dapat mengembangkan usahanya sehingga bisa lebih maju.
“Di era adaptasi kebiasaan baru ini, pelaku UMKM diberi bekal modal pinjaman dan pengetahuan untuk bisa mempertahankan usahanya, mengembalikan kredit dengan baik dan lancar sehingga bisa bergilir kembali kepada pelaku UMKM lain yang belum mendapat kesempatan. Ini juga sebagai bagian untuk memperkuat perekonomian rakyat sesuai keinginan Pemerintah,”kata Haris
Haris mengharapkan mitra binaan dapat mengikuti perkembangan zaman dalam menjalankan bisnisnya, apalagi di era adaptasi kebiasaan baru yang mengarah ke digitalisasi, sehingga dapat mengurangi penyebaran COVID-19.
Sumber Jasa Tirta 2, edit koranbumn