PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) telah merealisasikan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 7,03 triliun sepanjang semester I 2020. Capaian tersebut baru 39,69% dari target atau kuota KUR perseroan tahun ini.
Pandemi Covid-19 yang telah menekan bisnis para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) membuat penyaluran KUR Bank Mandiri melambat sejak Pembatasan Besar Berskala Besar (PSBB).
Meski begitu, Bank Mandiri optimis bisa menyalurkan seluruh kuota KUR yang diamanahkan pemerintah pada perseroan tahun ini yakni Rp 30 triliun. Pasalnya, penyalurannya sejak Juni sudah mulai bergerak naik setelah adanya pelonggaran PSBB.
“Penyaluran sejak Juni mulai naik karena UMKM dan usaha produktif lainnya mulai aktif kembali dan membutuhkan fasilitas permodalan untuk mengembangkan dan menopang usaha yang dimiliki,” kata Rully Setiawan, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, Jumat (24/7).
Adapun sektor yang paling banyak menyerap KUR ini setelah pelonggaran PSBB adalah sektor produksi seperti pertanian, jasa produksi, dan perdagangan sembako atau alat-alat kesehatan.
Penyaluran KUR Bank Mandiri sepanjang semester I didominasi pada sektor produksi sebanyak Rp 4,31 Triliun atau sebesar 61.23% dari total penyaluran KUR sampai dengan Juni 2020 dengan rincian per sektor, yaitu sektor pertanian, sektor Perikanan, sektor Industri pengolahan, Sektor Pertambangan, dan Sektor Jasa Produksi.
Rully bilang, dengan adanya Covid-19, Bank Mandiri tentu terus berkomitmen dalam mencapai target penyaluran 60% ke sektor produksi.
Untuk bisa merealisasikan penyaluran kuota KUR tahun ini, Bank Mandiri akan melakukan sejumlah strategi. Pertama, bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang merupakan nasabah/debitur di segmen wholesale Bank Mandiri yang bergerak di sektor-sektor produktif seperti pertanian, perikanan, dan industri pengolahan dalam hal off-taker dan rekomendasi penyaluran KUR atas mitra-mitranya.
Kedua, memperluas skema-skema produk di sektor produksi untuk komoditas tertentu di sektor pertanian yang menyesuaikan dengan kebutuhan masa tanam di mana pokok dan bunga dibayarkan pada saat panen.
Ketiga, Bank Mandiri telah melakukan launching platform digital kredit Mikro, Mandiri PINTAR (pinjaman tanpa ribet) dimana aplikasi tersebut akan mendorong pertumbuhan sektor UMKM. Mandiri PINTAR akan memberikan kemudahan kepada nasabah karena proses kredit cepat yaitu hanya 15 menit setelah tenaga pemasar mengajukan data debitur melalui Mandiri PINTAR.
Sumber Kontan, edit koranbumn