PT Asabri (Persero) mencatatkan rugi komprehensif senilai Rp 8,42 triliun pada tahun lalu. Kinerja itu tertuang dalam laporan keuangan pemerintah pusat (LKPP) tahun 2019 yang diperiksa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Guna memperbaiki kinerja perseroan, Asabri telah menyiapkan empat langkah pembenahan agar kepercayaan nasabah publik pulih, khususnya para prajurit dan pensiunan TNI atau Polri.
Komisaris Utama Asabri Fary Djemi Francis mengungkapkan, langkah pertama dengan memperbaiki portofolio investasi melalui penempatan instrumen investasi yang cenderung konservatif. Salah satunya, pemilihan saham–saham blue chip atau unggulan.
“Secara teknis hal yang dilakukan adalah membentuk tim konsultan di bidang investasi yang akan memberikan masukan kepada direksi dan dewan komisaris,” kata Fary
Kedua, meningkatkan kepatuhan terhadap aturan di bidang asuransi. Hal ini dipenuhi melalui strategi menerapkan aturan-aturan yang diwajibkan oleh perundang-undangan. “Secara teknis dilakukan dengan cara menguatkan dan memberi wewenang yang lebih besar kepada direktorat kepatuhan.”terangnya.
Ketiga, memperbaiki tata kelola perusahaan dan membuat standar operasional prosedur (SOP) investasi yang akuntabel. Menurutnya, hal ini ditempuh melalui strategi pembentukan dan penguatan komite audit, komite pengelolaan risiko, dan komite tata kelola perusahaan.
“Secara teknis dilakukan melalui penyusunan keanggotaan komite yang diisi oleh orang-orang terpilih yaitu jujur dan profesional,” ungkapnya.
Keempat, kooperatif dengan lembaga pengawas eksternal seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan lainnya.
“Strategi pemenuhannya melalui compliance dengan aturan dari lembaga pengawas. Secara teknis dengan membentuk sistem pelaporan dan compliance yang lebih baik,” tambahnya.
Ia mengatakan, langkah pembenahan tersebut akan dilakukan secepatnya pasca serah terima jabatan komisaris utama Asabri yang dilaksanakan pada Rabu (5/8) di kantor pusat Asabri, Jakarta.
“Dalam waktu secepatnya, setelah mendapatkan kepercayaan ini, kami segera mempelajari dan mengkaji lebih dalam berbagai dinamika dan persoalan Asabri. Kemudian kami segera melaporkan ke Menteri Pertahanan dan Menteri BUMN untuk mendapatkan arahan lebih lanjut,” tutupnya.
Sumber Kontan, edit koranbumn