Tahun ini, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menyebut penyerapan belanja modal atau capital expenditure (capex) di bidang teknologi informasi (TI) kemungkinan bakal diturunkan. Direktur TI dan Operasi Bank BNI Y.B. Hariantono mengatakan keputusan itu dipicu oleh adanya tekanan dari kondisi keuangan akibat pandemi Covid-19 yang mengharuskan perseroan untuk lebih efisien.
Meski begitu, bukan berarti Bank BNI mengerem rencana ekspansi TI di tahun ini. Menurutnya, proyek-proyek digital tetap dilakukan. Malah implementasinya justru dipercepat agar bisa segera diaplikasikan untuk membantu transaksi nasabah Bank BNI menjadi lebih mudah di kala pandemi. “Untuk investasi (TI) yang tidak langsung berimbas membantu kemudahan berbisnis dalam kondisi Covid-19, ditunda,” kata dia kepada Kontan.co.id, Rabu (16/9) malam.
Bank berlogo 46 ini menambahkan, pihaknya juga telah melakukan banyak digitalisasi di tahun ini. Semisal proyek-proyek bantuan pemerintah seperti bantuan sosial (bansos), kartu prakerja dan sebagainya.
Kemudian, ada juga kerja sama pembayaran tunjangan karyawan dengan gaji di bawah Rp 5 juta yang dilakukan oleh BPJS dengan memanfaatkan API services BNI untuk melakukan checking rekening-rekening di semua bank sejumlah lebih dari 12 juta rekening. “Ini sudah dilakukan dengan fasilitas open API Bank BNI yang sudah dibangun sejak 2017,” kata Hariantono.
Sementara itu, ke depan ada empat area pengembangan digital yang akan menjadi fokus Bank BNI. Pertama, pengembangan proses bisnis internal BNI. Antara lain otomasi untuk mempercepat persetujuan internal, serta kolaborasi dan penggunaan Robotic Process Automation (RPA).
Kedua, pengembangan digital platform untuk nasabah konsumer dan komersial, yang difokuskan untuk memudahkan transaksi nasabah. Ketiga, penggunaan Kecerdasan Buatan (Artificial Intellegence) untuk layanan nasabah. “Pemanfaatan ini sudah dijalankan di layanan call center dan akan diperluas ke e-channel lainnya,” terangnya.
Keempat, memperluas koneksi ekosistem digital dengan open API BNI. Adapun, saat ini BNI merupakan bank dengan layanan open API terbanyak di Indonesia dengan lebih dari 200 layanan terbuka untuk mitra-mitra perusahaan.
Sebagai tambahan informasi saja, pada awal tahun 2020 lalu Bank BNI menyatakan pihaknya telah menggelontorkan dana sebesar Rp 1,13 triliun untuk pengembangan TI. Meningkat sekitar 13% dari total anggaran tahun 2019 lalu sebesar Rp 1 triliun.
Sumber Kontan, edit koranbumn