BNI Syariah bersama Universitas Islam As-Syafi’iyah menggelar public lecture secara online dengan tema Peranan Perbankan Syariah untuk Pebisnis Pemula Milenial Era Industri 4.0 di Masa Pandemi COVID-19. Dalam public lecture ini, Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo hadir sebagai narasumber.
Dalam webinar yang dihadiri lebih dari 500 peserta, hadir Rektor Universitas Islam As-Syafi’iyah, Masduki Ahmad; Wakil Rektor I, Iffah Budiningsih; Wakil Rektor II, Heri Sukamto; Direktur ITC dan Career Center Universitas Islam As-Syafi’iyah, Bambang Haryanto; Direktur Komunikasi Universitas Islam As-Syafi’iyah, Tubagus Dedi Suwendi Gumelar; Ketua Yayasan Perguruan Tinggi As-Syafi’iyah, Dailami Firdaus. Dari BNI Syariah hadir Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo; Pemimpin Wilayah Jabodetabek Plus BNI Syariah, Azizah Saleh; dan Pemimpin BNI Syariah Cabang Bekasi, Zulfahmi AR.
Dalam webinar, Abdullah Firman Wibowo menjelaskan bagaimana kondisi dunia saat ini diantaranya turbulent, uncertain (ketidakpastian), novel (sesuatu yang besar), ambiguous (ketidakjelasan). Oleh karena itu, milenial harus dapat menghadapi tantangan tersebut dengan bertransformasi, berinovasi, dan kolaborasi.
Lebih lanjut Abdullah Firman Wibowo menyampaikan ekonomi syariah menjunjung transparansi dan mengandung 4 prinsip yaitu halal, berkah, bernilai tambah, serta hasanah. Hal ini yang menjadi landasan BNI Syariah dalam menjalankan kegiatan bisnis.
Melalui webinar ini, BNI Syariah juga ingin mengedukasi milenial mengenai perbankan syariah. Hal ini karena tingkat literasi perbankan syariah di Indonesia masyarakat masih rendah, tercermin dari Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLK) 2019 Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dimana tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah Indonesia masing-masing 8,9% dan 9,1%.
“Untuk itu, kami berinisiatif untuk datang ke universitas dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi mengenai bisnis keuangan syariah,” kata Abdullah Firman Wibowo. Salah satu penyebab literasi dan inklusi keuangan syariah masih rendah karena umur perbankan syariah yang relatif masih muda yaitu baru sekitar 20 tahun.
Dengan besarnya potensi industri halal di Indonesia, Abdullah Firman Wibowo berharap generasi milenial bisa ikut aktif menggarap potensi ini, salah satunya dengan menjadi enterpreneur. Dalam membangun bisnis, milenial harus memiliki starter pack diantaranya niat yang baik, produk yang bermanfaat, kolaborasi dan sinergi, fighting spirit, dan pengelolaan keuangan secara prinsip syariah. Milenial sangat dekat dengan teknologi, oleh karena itu dengan adanya tren industri 4.0, pebisnis juga harus mengoptimalkan teknologi dan digitalisasi untuk berkembang.
Dalam sambutannya Direktur Komunikasi Universitas Islam As-Syafi’iyah, Dedy Miing Gumelar mengatakan Universitas Islam As-Syafi’iyah merupakan salah satu universitas yang memadukan antara ilmu pengetahuan dengan agama. “Ilmu dan agama merupakan dua hal tidak bisa dipisahkan,” kata Tubagus Dedi Suwendi Gumelar.
Dalam acara ini, BNI Syariah memberikan bantuan sosial berupa beasiswa sebesar Rp100 juta bagi mahasiswa mahasiswi yang hafidz quran. Selain itu, untuk penanya terbaik BNI Syariah juga memberikan hadiah sebesar Rp2,5 juta.
Tentang BNI Syariah
BNI Syariah bermula sebagai Unit Bisnis Strategis bagian dari BNI yang mulai beroperasi sejak 29 April 2000. Pada 19 Juni 2010 status BNI Syariah meningkat menjadi Bank Umum Syariah (BUS).Komposisi kepemilikan saham BNI Syariah adalah 99,95% dimiliki oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan sisanya dimiliki oleh PT BNI Life. BNI Syariah senantiasa mendapatkan dukungan teknologi informasi dan penggunaan jaringan saluran distribusi infrastruktur BNI Induk diantaranya layanan lebih dari 16.000 ATM BNI, ditambah ribuan jaringan ATM Bersama, ATM Link Himbara serta ATM berlogo Maestro dan Cirrus di seluruh dunia, Layanan 24 jam BNI Call (1500046), BNI Mobile Banking, BNI SMS Banking, dan BNI Internet Banking. Saat ini BNI Syariah telah didukung oleh jaringan yang cukup luas di seluruh Indonesia yaitu lebih dari 380 outlet syariah yang tersebar di seluruh Indonesia, serta didukung oleh 1.747 Outlet BNI yang melayani pembukaan rekening syariah.
Tentang Hasanah
Hasanah merupakan corporate campaign BNI Syariah yang memiliki makna “segala kebaikan” bagi diri sendiri, masyarakat, maupun bangsa dan Negara baik di dunia maupun di akhirat (QS. Al Baqarah 201). Hasanah merupakan sebuah nilai yang disarikan dari Al – Quran dan menjadi identitas BNI Syariah dalam menyebarkan kebaikan melalui insan hasanah dan produk / layanannya. Cita – cita mulia yang ingin disampaikan melalui nilai Hasanah adalah kehadiran BNI Syariah dapat membawa kebaikan bagi seluruh pihak serta menjadi Rahmatan Lil’ Alamin. Hasanah didasari oleh Maqoshid Syariah yang berarti tujuan dari ditetapkannya syariah (hukum agama) yaitu untuk melindungi keyakinan, keberlangsungan hidup, dan hak asasi manusia terdiri dari lima hal yaitu menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga akal, menjaga keturunan dan menjaga harta.
Tentang Hasanah Banking Partner
BNI Syariah sebagai mitra bisnis yang memberikan layanan terbaik sesuai dengan prinsip syariah. Sehingga bisnis yang dijalankan tidak hanya berorientasi terhadap keuntungan semata tetapi juga memperhatikan faktor keberkahan dengan nilai kebaikan. BNI Syariah berkomitmen untuk menjadi partner pada setiap tahapan kehidupan.
Dewan Pengawas Syariah: Ketua: Dr. Hasanudin, M.Ag; Anggota: Ah.Azharuddin Lathif, M.Ag., M.H.
Dewan Komisaris: Komisaris utama: Fero Poerbonegoro; Komisaris: Imam Budi Sarjito; Komisaris Independen: Max Niode; Komaruddin Hidayat
Direksi: Direktur Utama: Abdullah Firman Wibowo; Direktur Kepatuhan: Tribuana Tunggadewi; Direktur Keuangan & Operasional: Wahyu Avianto; Direktur Bisnis Ritel & Jaringan: Iwan Abdi; Direktur SME & Bisnis Komersial: Babas Bastaman*
*) Belum efektif, menunggu proses fit & proper test OJK