Emiten semen PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. membukukan kenaikan penjualan sebesar 18 persen secara bulanan ditopang oleh penjualan di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).
Corporate Secretary Semen Baturaja Basthony Santri mengatakan penjualan semen perseroan pada September 2020 sebesar 202.717 ton.
“Atau telah tumbuh 18 persen dari bulan sebelumnya,” kata Basthony
Dengan penjualan semen sebesar 1.083 juta ton pada periode Januari – Agustus 2020, maka penjualan emiten semen pelat merah ini secara year-to-date hingga akhir September 2020 menjadi 1,28 juta ton.
Pencapaian itu lebih rendah 15,23 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 1,51 juta ton.
Namun demikian, realisasi tersebut semakin dekat dengan target penjualan emiten berkode saham SMBR tersebut sebesar 1,92 juta ton pada tahun ini.
Sebelumnya, SMBR menetapkan target penjualan sebesar 2,6 juta ton untuk 2020 namun direvisi turun akibat dampak pandemi Covid-19.
Lebih lanjut, Basthony mengatakan kontribusi penjualan semen terbesar saat ini masih berasal dari wilayah Sumbagsel yang meliputi Provinsi Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu, dan Bangka Belitung.
Adapun, Sumatera Selatan dan Lampung menjadi penyerap terbesar produk emiten berkode saham SMBR tersebut pada bulan lalu sebesar 87 persen.
Proyek infrastruktur dan perumahan yang sudah dimulai kembali pun disebut menjadi salah satu pengerek kenaikan penjualan SMBR pada September.
“Peningkatan penjualan ini salah satunya ditopang oleh para distributor yang sudah memulai proyek infrastruktur dan perumahan yang ada di wilayah Sumatera Selatan,” ujar Basthony.
Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), volume konsumsi semen tercatat meningkat pada September secara bulanan. Kenaikan tersebut diasumsikan terdorong oleh pembangunan infrastruktur dan perumahan yang sudah kembali diteruskan.
Namun, ASI menunjukkan permintaan semen dalam negeri masih turun 9 persen yoy pada September 2020 seperti bulan sebelumnya.
“Konsumsi [semen] dalam negeri tidak mungkin bisa positif [hingga akhir 2020], tentu negatif. Ada beberapa unit [pabrik semen] dihentikan produksinya karena stok penuh untuk menyesuaikan dengan permintaan pasar,” kata Ketua Umum ASI Widodo Santoso.
Hingga pukul 13.54 WIB, saham SMBR naik 10 poin atau 1,98 persen ke posisi 515. Saham SMBR dalam sepekan terakhir mengalami kenaikan 1,98 persen dan secara bulanan naik 6,85 persen.
Sumber Bisnis, edit koranbumn