AirNav Indonesia siap mengelola layanan navigasi penerbangan pada puncak arus mudik pertama angkutan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru). Sejumlah antisipasi sudah disiapkan termasuk penerapan protokol kesehatan.
Direktur Utama AirNav Indonesia, M. Pramintohadi Sukarno mengungkapkan berdasarkan prediksi, puncak arus mudik Nataru pertama pada Rabu (23/12/2020). Pihaknya, menjamin akan memastikan keselamatan navigasi penerbangan.
“Kami dapat memastikan bahwa layanan navigasi penerbangan di seluruh ruang udara Indonesia saat ini dalam kondisi prima dan siap mengantisipasi peningkatan pergerakan pesawat udara pada periode angkutan Nataru,” ungkapnya dalam keterangan Kamis (24/12/2020).
AirNav Indonesia mencatat pergerakan pesawat udara (traffic movement) pada Selasa (22/12/2020) meningkat 4 persen dibandingkan dengan pergerakan Senin (21/12/2020). Terdapat total 133 penerbangan tambahan (extra flight) pada Selasa.
“Berdasarkan data yang kami himpun dari 50 bandara besar di seluruh Indonesia, AirNav Indonesia melayani total 3.593 pergerakan pesawat udara pada selasa kemarin, meningkat 4% dibandingkan Senin lalu di mana kami melayani 3.458 pergerakan pesawat udara,” ujarnya.
Menurut Pramintohadi, lima bandara dengan pergerakan pesawat udara terbanyak pada Selasa lalu adalah Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, dengan 811 pergerakan, Bandara Hasanuddin, Makassar, dengan 252 pergerakan, Bandara Juanda, Surabaya, dengan 237 pergerakan, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, dengan 185 pergerakan dan Bandara Jayapura, Sentani, dengan 166 pergerakan.
Data posko monitoring yang kami selenggarakan sejak 18 Desember 2020 sampai dengan 22 Desember 2020 menunjukkan total 17.403 pergerakan pesawat udara yang telah dilayani selama periode angkutan Nataru sejauh ini.
“Posko monitoring akan kami laksanakan sampai dengan 4 Januari 2021 pada 52 bandara besar di seluruh Indonesia, untuk memastikan operasional layanan navigasi penerbangan berjalan dengan optimal,” papar Pramintohadi.
Posko monitoring dan layanan operasional tetap mengacu pada protokol kesehatan yang ketat. AirNav Indonesia telah mengimplementasikan protokol kesehatan ketat agar para petugas navigasi penerbangan di lapangan tetap sehat dan terhindar dari virus Covid-19.
“Protokol kesehatan dengan penerapan 3M, menjaga jarak, mencuci tangan dan menggunakan masker, menjadi basis utama kami bagi seluruh personel layanan navigasi penerbangan yang bertugas di lapangan. Kami telah membagi personil yang bertugas agar dapat menerapkan jaga jarak antara personil, dengan tetap memperhatikan peraturan keselamatan penerbangan yang berlaku” terangnya.
Pramintohadi memastikan pengecekan terhadap fasilitas dan peralatan navigasi penerbangan dilakukan secara berkala melalui aplikasi berbasis daring. Pengawasan flight plan dan fleksibilitas slot penerbangan dapat diakses melalui aplikasi berbasis daring yaitu web flight plan dan ChronosS. Publikasi informasi aeronautika berupa notice to airmen (notam) juga telah disiagakan.
AirNav Indonesia telah menyiapkan langkah antisipasi terhadap potensi gangguan keselamatan penerbangan yang mungkin muncul selama angkutan Nataru. Contingency plan untuk seluruh potensi gangguan keselamatan yang mungkin muncul mulai dari keadaan cuaca buruk, erupsi gunung berapi yang menyebabkan volcanic ash maupun gangguan keselamatan lainnya.
“Kami siap mengelola layanan navigasi penerbangan pada periode angkutan Nataru ini. AirNav Indonesia berkolaborasi dengan seluruh stakeholder penerbangan, berupaya sekuat tenaga agar angkutan Nataru di tengah pandemi ini dapat berjalan dengan selamat, aman dan efisien,” pungkasnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn