Dalam rangka memperingati hari Museum Nasional, hari ini, Sabtu, 13 Oktober 2018, beraneka ragam permainan tradisional era tempo dulu hadir dalam menyemarakan Festival Museum Nasional di Lawang Sewu.
Kehadiran aneka mainan tradisional ini, sengaja dihadirkan sebagai bagian memperkenalkan kepada generasi milenial dalam rangka memberikan daya tarik kepada generasi milenial untuk berkunjung ke museum, salah satunya adalah Museum Lawang Sewu.
“Aneka mainan anak tradisional seperti gangsing, layangan, engrang, lompat tali dan lain sebagainya, kita hadirkan dalam acara peringatan Hari Museum Nasional. Kegiatan ini sebagai salah satu strategi dari pihak Museum Lawang Sewu agar generasi milenial tertarik untuk berkunjung ke Lawang Sewu. Selain daya tarik hiburan, kehadiran aneka mainan anak tradisional ini, juga sebagai sarana memperkenakan akan keberadaan mainan asli anak Indonesia, agar keberadaannya tidak punah dengan kehadiran mainan anak yang berteknologi modern, ” ujar Suprapto, Manager Humas PT KAI Daop 4 Semarang.
Bertempat di Semarang, tepatnya di Historic Building Lawang Sewu, kegiatan festival ini dilaksanakan. Pemilihan Kota Semarang, ini dikarenakan karena Kota Semarang merupakan kota yang menjadi tempat pembuatan jalur kereta api di Indonesia yang pertama kali di bangun. Sementara itu, untuk Lawang Sewu itu sendiri, dikarena dahulu merupakan kantor yang digunakan sebagai Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) pada masa kolonial, dan saat ini telah menjadi salah satu landmark Kota Semarang.
Acara yang berlangsung selama tiga hari yakni 12-14 Oktober 2018 mulai pukul 08.00–21.00 WIB menghadirkan kegiatan yang menarik. Berbagai kegiatan dalam Festival Hari Museum Indonesia antara lain, Sharing Session Museum bersama narasumber yang kompeten di bidangnya, Join Exhibition beberapa museum yang ada di Semarang, Live Music, Bazaar Kuliner khas Semarang, Lomba Mewarnai untuk Anak, Lomba Cerita Sejarah Pelajar, dan Permainan Tradisional.
Sebelumnya, pada tanggal 2-3 Oktober 2018 telah dilaksanakan kegiatan “Museum Goes to School” sebagai kegiatan awal dari rangkaian Festival Hari Museum Indonesia. Melalui kegiatan ini, 4 sekolah yang ada di Semarang, dikunjungi oleh Tim Heritage PT KAI. Para pelajar dari SD Bilingual Islam Annisa, SD N 1 Barusari, SMA N 5 Semarang dan SMA N 7 Semarang diajak untuk belajar sambil bermain. Pelajar diperkenalkan mengenai seputar museum-museum milik PT KAI.
Festival yang digelar kali ketiga ini mengusung tema “Museum Kebanggaan Milenial”. Rangkaian
kegiatan didalamnya merupakan bagian dari upaya edukasi, promosi dan publikasi museum perkeretaapian kepada masyarakat, terutama generasi milenial. Sehingga nantinya generasi milenial mengetahui dan pada akhirnya bisa meningkatkan minat berkunjung ke museum.
Saat ini, data pengunjung Museum Lawang Sewu dari periode 1 Januari 2018 s/d 11 Oktober 2018 berjumlah total 797.626 pengunjung. Sementara untuk pengunjung Museum Ambarawa dari periode 1 Januari 2018 s/d 11 Oktober 2018 berjumlah 203.417 pengunjung. Dengan jumlah pengunjung Museum Ambarawa yang menggunakan KA wisata Ambarawa sebanyak 79.708 orang.
“Kita berharap dengan rangkaian kegiatan Festival Hari Museum Indonesia ini, bisa semakin mendekatkan dunia museum kepada kalangan Milenial, sehingga rangkaian kilas sejarah bisa terus restari dan tidak terputus antara generasi sekarang dengan generasi yang akan datang, ” Harap Suprapto, Manager Humas PT KAI Daop 4 Semarang disela – sela kegiatan di Lawang Sewu ini.
Ke Museum Yuk! (Humas KAI Daop 4 Semarang)