PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW), perusahaan manajemen investasi terkemuka, anak usaha dari Holding BUMN Asuransi dan Penjaminan (Indonesia Financial Group – IFG) hingga akhir Juli 2021 berhasil membukukan kinerja prima. Hal ini tercermin dari dana kelolaan atau asset under management (AUM) Reksa Dana Bahana TCW per Juli 2021 mencapai Rp 43,41 triliun (tidak termasuk AUM KPD dan RDPT). Dengan demikian, Bahana TCW berhasil mempertahankan posisi urutan kedua manajer investasi terbesar berdasarkan nilai AUM (Asset Under Management) Reksa Dana pada industri manajemen investasi di Indonesia.
Presiden Direktur Bahana TCW, Rukmi Proborini mengatakan, kinerja yang solid dapat tercapai berkat kerjasama tim yang sangat baik, meski saat ini kita berada di kondisi pandemi dan ketidakpastian, posisi AUM Bahana TCW tercatat relatif stabil, bahkan mampu mempertahankan posisi dua besar manajer investasi di Indonesia. Bahkan pertumbuhan AUM Bahana TCW pada akhir 2020 juga lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya saat belum terjadi pandemi.
Dari sisi perkembangan investor ritel baik melalui jalur distribusi bank dan non bank (fintech dan sekuritas) juga menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan. Hingga Juli 2021, total investor ritel Bahana TCW mencapai 82.678 investor meningkat 50.55% dibanding total pada bulan Juli 2020 yaitu 54.915 investor.
“Tren perubahan pola investasi dan tingginya animo masyarakat terhadap investasi termasuk di pasar keuangan di tengah pandemi menjadi satu hal yang perlu diperhatikan. Dan untuk menjawab dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan investasi yang sesuai ekspektasi memerlukan inovasi baik di sisi produk dan pelayanan. Hal ini yang akan kami tingkatkan terus menerus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan investasi,” tambah Rukmi.
Tata Kelola dan Inovasi Perusahaan Demi menyediakan produk dan layanan berkualitas, Bahana TCW berkomitmen untuk terus menjaga tata kelola dan pengelolaan investasi yang profesional. Pengelolaan investasi yang lebih profesional akan dilakukan berdasarkan penentuan karakter dari portfolio serta asset class yang berorientasi pada profitabilitas dan tata kelola yang baik, sehingga dapat memperkuat pengelolaan investasi. “Tata kelola yang baik, sesuai dengan prinsip kehati-hatian (prudent) akan membawa dampak positif pada dana kelolaan. Dengan demikian pula, kita dapat mendorong peningkatan kinerja industri nasional serta menjaga kepercayaan masyarakat terhadap industri keuangan secara keseluruhan,” ujar Rukmi.
Guna mendukung peningkatan kinerja serta menghadirkan inovasi produk dan layanan investasi yang sesuai dengan ekspektasi masyarakat Indonesia, per- 30 Juni 2021 telah dilakukan penyegaran sekaligus regenerasi pada susunan organisasi perusahaan dimana Danica Adhitama dan Doni Firdaus diangkat menjadi Direktur, sementara Budi Hikmat mengemban tugas sebagai Kepala Ekonom.
“Penyegaran dan regenerasi manajemen kami lakukan untuk mendorong kinerja prima perusahaan. Selain untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, perpaduan dengan generasi penerus perusahaan kami harapkan dapat mengadirkan inovasi dalam layanan dan produk investasi berkualitas bagi masyarakat,” tutup Rukmi.
Sekilas PT Bahana TCW Investment Management Selama lebih dari 25 tahun, PT Bahana TCW Investment Management berhasil melalui berbagai krisis ekonomi, baik domestik maupun global. Pengalaman dalam menghadapi krisis inilah yang membentuk PT Bahana TCW Investment Management menjadi perusahaan pengelola investasi yang tetap berdiri kokoh dan dipercaya masyarakat.
PT Bahana TCW Investment Management merupakan anak perusahaan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Indonesia Financial Group (IFG) dan Perusahaan Manajer Investasi Global dari Los Angeles, Amerika Serikat, Trust Company of the West (TCW).
PT Bahana TCW Investment Management masuk ke peringkat dua besar industri Reksa Dana terbaik di Tanah Air dengan dana kelolaan produk Reksa Dana mencapai Rp 43,41 triliun (tidak termasuk produk KPD dan RDPT) per Juli 2021. Hal ini menunjukkan kepercayaan masyarakat yang tinggi hingga saat ini
Sumber IFG, edit koranbumn