Bank Dunia akhirnya mengakui peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai penopang ekonomi yang tertekan akibat pandemi Covid-19. Hal ini salah satunya berdasarkan studi dan interaksi Bank Dunia dengan Kementerian BUMN di Indonesia.
“Peran SOE sebagai accelarator dan shock absorber di perekonomian negara berkembang…seperti di Indonesia, dimana PLN, BUMN energi, memberikan subsidi bagi 30 juta pelanggan berdasarkan permintaan Pemerintah,” ungkap Bank Dunia dalam artikel, “State-woned enterprises during crisis: assets or liabilites,” yang ditulis Senior Governance Specialist Bank Dunia Natalia Manuilova dan Senior Public Sector Specialist, Ruxandra Burdescu, Rabu (6/4/2022).
Studi tersebut mengungkap krisis pandemi Covid-19 menciptakan resesi ekonomi hampir di seluruh negara. Banyak negara terpaksa menyelamatkan BUMN mereka, misalnya lewat restrukturisasi dan keringanan utang.
Hal itu karena banyak negara mengandalkan BUMN untuk mendorong peningkatan lapangan kerja dan menjaga ekonomi agar tetap bergerak. “BUMN juga secara langsung maupun tidak langsung ikut serta dalam upaya melawan Covid-19. BUMN memproduksi ventilator, masker hingga vaksin,” ucap dia.
Ia mencontohkan peran Boeing dan Airbus yang menjadi distributor pasokan medis. Sementara di Indonesia PLN memberikan diskon atau insentif bagi 30 juta pelanggan listrik. Di Afrika misalnya, Nigeria dan Angola meminta perusahaan energi untuk tidak mematikan pasokan bagi pelanggan yang tidak bisa membayar.
Hal ini menurut Bank Dunia, menunjukkan BUMN dapat memainkan peran penting seperti membantu masyarakat, sebagai penahan guncangan baik ekonomi maupun sosial, penopang ekonomi dan penyedia lapangan kerja. Oleh karena itu Bank Dunia pun menyarankan BUMN diikusertakan dalam merespons krisis dan juga dalam mendukung pemulihan pascapandemi.
Sumber Republika, edit koranbumn