• Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Minggu, 3 Agustus 2025
  • Login
No Result
View All Result
Koran BUMN
Advertisement
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
No Result
View All Result
Koran BUMN
No Result
View All Result

Bauran Kebijakan BI untuk Likuiditas Perbankan

by redaksi
19 Juli 2024
in Berita
0
Bank Indonesia Rilis Cadangan Devisa Februari Turun Jadi 130,4 Miliar Dolar AS
0
SHARES
6
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kondisi likuiditas menjadi sorotan di tengah adanya kesenjangan atau gap antara pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK). Bank Indonesia (BI) menerapkan bauran kebijakan untuk mengguyur likuiditas di perbankan

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan kondisi likuiditas perbankan saat ini cukup baik. Hal itu tercermin dari rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) sebesar 25,36% pada kuartal II/2024.

RelatedPosts

Bio Farma Dukung Kampanye Nasional Eliminasi Hepatitis: Bergerak Bersama Wujudkan Indonesia Bebas Hepatitis

Pertamina Drilling Tawarkan Green Project ; Pemanfaatan Flare Gas untuk Drilling Optimization

Perkuat Fundamental Bisnis Melalui Transformasi, BRI Cetak Laba Rp 26,53 Triliun

“[AL/DPK] lebih dari cukup karena sepanjang historis AL/DPK umumnya tidak lebih dari 15%, jadi lebih dari cukup,” kata Perry dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Juli 2024, Rabu (17/7/2024).

Menurutnya, likuiditas yang memadai ini terdorong dari penambahan insentif likuiditas makroprudensial bagi perbankan yang rajin menyalurkan kredit kepada sektor prioritas.

“[Sehingga secara total] sejak tahun lalu [2023] sejak likuiditas KLM kasih. Kami sudah menambah Rp255 triliun yang sekarang tambahannya bulan Juli-Agustus Rp91 triliun bagi bank yang rajin bekerja menyalurkan kredit,” ujarnya.

Tercatat, saat ini pertumbuhan kredit perbankan pada kuartal II/2024 sebesar 12,36% secara tahunan (year on year/yoy) seiring dengan DPK yang tumbuh 8,45% yoy.

Dengan demikian, lanjutnya, tambahan likuiditas AL/DPK yang tinggi dari tambahan insentif BI. DPK tumbuh 8,45% dan juga dari ekspansi moneter.

“BI tentu saja ini dari likuiditas bank-bank yang taruh di BI itu turun, sehingga secara total operasi moneter itu ekspansi,” jelasnya.

Faktor lain yang memberikan tambahan likuiditas, kata Perry, berasal dari inflow, saat asing menukarkan valuta asingnya dengan rupiah.

“Sehingga likuiditas ini cukup AL/DPK 23,36%, tambahannya dari mana? Insentif likuiditas Rp91 triliun menjadi Rp255 triliun, dari mana dari DPK yang tumbuh 8,45% dari juga ekspansi operasi moneter dan inflow tadi,” tugasnya.

Lebih lanjut, Perry mengatakan kondisi likuiditas bakal berbeda tiap perbankan. Hal tersebut mengingat model bisnis yang berbeda.

Dia pun menyampaikan bahwa bank yang rajin menyalurkan kredit bakal mendapat guyuran likuiditas dari BI. Begitu pula sebaliknya.

“Itu faktor yang membawa kenapa secara keselruhan industri, likuiditas tinggi dan ada tambahan dari insentif likuiditas, DPK, dari aliran modal asing dan lain sebagainya,” tuturnya.

DPK di Perbankan

Sebagaimana diketahui, sebelumnya Direktur Utama BNI Royke Tumilaar sempat menyinggung bahwa likuiditas penting bagi perbankan untuk menyalurkan kredit.

Adapun, dana pihak ketiga tumbuh 4,9% per Maret 2024 menjadi Rp780 triliun yang didominasi CASA sebesar 69,7% dari total DPK.

Menurutnya, pertumbuhan DPK masih sehat untuk menopang penyaluran kredit sebesar 9,6% per Maret 2024. Tercatat, LDR BNI berada di level 89% per Maret 2024 yang tergolong masih memadai.

“Di tengah kondisi likuiditas yang cukup ketat, BNI terus berkomitmen untuk DPK khusus dana berbasis transaksi dapat dijaga tumbuh sesuai dengan market,” paparnya di Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPR, Senin (8/7/2024).

Lalu, Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu pun mengamini pernyataan Dirut BNI terkait ketatnya likuiditas. Perseroan  juga melaporkan akan merevisi target kreditnya sebagai respons suku bunga yang tinggi.

Untuk diketahui, BTN memang membukukan pertumbuhan kredit dan pembiayaan sebesar 14,8% menjadi Rp344,2 triliun pada kuartal I/2024. Sayangnya, laju simpanan nasabah di bank atau dana pihak ketiga (DPK) BTN dinilai tidak bisa mengimbangi kredit, di mana hanya tumbuh 11,9%.

Alhasil, saat ini Dirut menyampaikan bahwa BTN memilih menahan ekspansi kredit dan tidak menetapkan target penyaluran kredit yang setara atau lebih tinggi dari pencapaian kuartal I/2024. Di mana, pihaknya menurunkan pertumbuhan target kredit ke level 10-11% hingga akhir tahun.

“Likuditas ada tersedia tapi mahal. Sebagian bilang ketat, tapi kami menyampaikan mahal. Jadi, kita turunkan kredit karena likuiditas yang cukup mahal.  Jadi, jangan sampai kita salurkan kredit lama-lama rugi, kita salurkan lebih mahal daripada kalau kita beli di market harga dananya,” ujarnya

Menurut Nixon, suku bunga tinggi membuat bank lebih berhati-hati dalam menyalurkan kreditnya, karena biaya dana atau cost of fund (CoF) yang masih mahal dan belum adanya kepastian terkait penurunan suku bunga acuan. Sebagaimana diketahui, LDR BTN per Maret 2024 mencapai 96,23% dari periode yang sama tahun lalu 93,79%.

Sementara itu, Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan menyampaikan bahwa likuiditas terjaga baik dengan LDR di sekitar 86% dan porsi CASA sekitar 65% dari total DPK.

“Kami fokus konsisten di CASA untuk dana yang lebih murah,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (10/7/2024).

SUmber Bisnis, edit koranbumn

Previous Post

Dirut Indonesia Re, Benny Waworuntu Ungkap Permodalan jadi Salah Satu Tantangan Industri Reasuransi RI

Next Post

Penyerahan Salinan SK Pemberhentian & Perubahan Nomenklatur Jabatan Anggota Direksi PINDAD

Related Posts

Bio Farma Bersama Lembaga Eijkman Rintis Penelitian Vaksin Virus Corona
Berita

Bio Farma Dukung Kampanye Nasional Eliminasi Hepatitis: Bergerak Bersama Wujudkan Indonesia Bebas Hepatitis

3 Agustus 2025
Pertamina Perlu Bangun Empat Pabrik Dimethyl Ether
Anak Perusahaan

Pertamina Drilling Tawarkan Green Project ; Pemanfaatan Flare Gas untuk Drilling Optimization

3 Agustus 2025
Diakuisisi BRI, Danareksa Sekuritas Target Tambah 50.000 Akun Nasabah Baru Hingga Akhir 2020
Berita

Perkuat Fundamental Bisnis Melalui Transformasi, BRI Cetak Laba Rp 26,53 Triliun

3 Agustus 2025
Danantara Mengkaji Pembangunan 17 Kilang Minyak Modular senilai US$8 miliar
Berita

Sejarah Baru! Wujudkan Pariwisata Berbasis Budaya, InJourney dan Kementerian Kebudayaan Sinergi untuk Lakukan Pengelolaan Kompleks Candi Borobudur

2 Agustus 2025
Berita Singkat BUMN : Pelindo, KAI, PAL Indonesia, PTPN 3, Indonesia Power, Waskita Karya, Indonesia Power, Bukit Asam
Berita

Pelindo dan KSOP Cilacap Lakukan Aksi Heroik Evakuasi Kapal Misi Kemanusiaan dan Kebudayaan Arka Kinari yang Alami Blackout

2 Agustus 2025
Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto Ungkap Danantara Berencana Bangun 17 Kilang Modular di AS Senilai Rp130 Triliun
Berita

Berita Singkat Danantara & BUMN: KIW, BNI, Bank BSI, Pelindo, LEN, PELNI, Sucofindo, Semen Baturaja, Nindya Karya, Perindo, BTN, Kimia Farma, Dahana, Waskita Beton, KIW, PGN, PPI, JIEP, PAL Indonesia, Bank Mandiri, Pupuk Indonesia

2 Agustus 2025
Next Post
DEFEND ID Selenggarakan Webinar Pelatihan UMKM

Penyerahan Salinan SK Pemberhentian & Perubahan Nomenklatur Jabatan Anggota Direksi PINDAD

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima

Recommended

BULOG Luncurkan Logo baru Perusahaan Saat Peringati HUT KE-57

Sinergi BULOG dengan TNI Dilanjutkan Melalui Gerakan Pangan Murah di YONIF 328/Dirgahayu, Cilodong

3 hari ago
Izin OJK Keluar, Bank Syariah Indonesia Beroperasi 1 Februari 2021 dengan Logo dan Susunan Direksi Baru

Gandeng BP Tapera dan PERSIS, BSI Akselerasi Penyaluran KPR Subsidi Skema FLPP

21 jam ago
Danantara Mengkaji Pembangunan 17 Kilang Minyak Modular senilai US$8 miliar

Sejarah Baru! Wujudkan Pariwisata Berbasis Budaya, InJourney dan Kementerian Kebudayaan Sinergi untuk Lakukan Pengelolaan Kompleks Candi Borobudur

13 jam ago
Pertamina Perlu Bangun Empat Pabrik Dimethyl Ether

Pertamina Group Kembangkan Pusat Rehabilitasi Orang Utan di Kalimantan Timur

7 hari ago
Bio Farma Bersama Lembaga Eijkman Rintis Penelitian Vaksin Virus Corona
Berita

Bio Farma Dukung Kampanye Nasional Eliminasi Hepatitis: Bergerak Bersama Wujudkan Indonesia Bebas Hepatitis

by redaksi
3 Agustus 2025
0

Dalam rangka memperingati World Hepatitis Day 2025, PT Bio Farma (Persero) menunjukkankomitmennya dalam mendukung program kesehatan nasionaldengan berpartisipasi aktif dalam...

Read more
Pertamina Perlu Bangun Empat Pabrik Dimethyl Ether

Pertamina Drilling Tawarkan Green Project ; Pemanfaatan Flare Gas untuk Drilling Optimization

3 Agustus 2025
Diakuisisi BRI, Danareksa Sekuritas Target Tambah 50.000 Akun Nasabah Baru Hingga Akhir 2020

Perkuat Fundamental Bisnis Melalui Transformasi, BRI Cetak Laba Rp 26,53 Triliun

3 Agustus 2025
Danantara Mengkaji Pembangunan 17 Kilang Minyak Modular senilai US$8 miliar

Sejarah Baru! Wujudkan Pariwisata Berbasis Budaya, InJourney dan Kementerian Kebudayaan Sinergi untuk Lakukan Pengelolaan Kompleks Candi Borobudur

2 Agustus 2025
Berita Singkat BUMN : Pelindo, KAI, PAL Indonesia, PTPN 3, Indonesia Power, Waskita Karya, Indonesia Power, Bukit Asam

Pelindo dan KSOP Cilacap Lakukan Aksi Heroik Evakuasi Kapal Misi Kemanusiaan dan Kebudayaan Arka Kinari yang Alami Blackout

2 Agustus 2025
  • Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Hotline T/WA : 0813 8084 1716

© 2020 KoranBUMN.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL

© 2020 KoranBUMN.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In