Seremoni sederhana di depan Cane Yard menandai buka giling Pabrik Gula Cintamanis, Kamis (3/6/21). Tepat pukul 14.09 WIB, Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuadhy, Dirut PT Buma Cima Nusantara (BCN) Putu Sukarmen, SEVP Operation II PTPN VII Dicky Tjahyono menekan tombol sirine yang direspons seluruh mesin dalam sistem pabrik berkapasitas 5000 TCD (ton cane per day, ton tebu per hari) itu.
PG Cintamanis yang sejak dua tahun lalu dikelola PT BCN, anak perusahaan PTPN VII ini memasang target produksi 48 ribu ton gula kristal putih (GKP) pada musim giling 2021. Angka itu diperoleh dari produksi tebu yang akan digiling 785 ribu ton. Sedangkan PG Bungamayang (Lampung), juga dikelola PT BCN, akan buka giling pada 15 Juni 2021 memasang target produksi 64 ribu ton gula. Dari dua pabrik ini, PT BCN berupaya maksimal menghasilkan 104 ribu ton GKP.
Acara diisi pengarahan oleh Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardhy. Dalam sambutannya, direktur mengingatkan kepada seluruh pihak yang terlibat pada proses giling ini bekerja dengan penuh tanggung jawab, disiplin ketat, dan ikhlas. Hal ini karena pada industri gula memiliki kerumitan yang cukup tinggi, siklus yang pendek, dan produknya juga harus memiliki standar tinggi.
Kebutuhan gula nasional belum bisa dipenuhi produsen gula dalam negeri sehingga harus impor. Sementara, pabrik-pabrik gula di PTPN Grup hanya mampu memasok pasar tidak lebih dari 800 ribu ton. Dan pada 2024, pemerintah mendorong PTPN Grup bisa memproduksi 2,4 juta ton.
“Sebagai BUMN, kita punya kewajiban untuk menjadi bagian solusi pada setiap masalah di tengah masyarakat. Salah satunya, kita punya gula putih. Kalau selama ini kita jual partai besar, mulai tahun ini kita ada ecerannya. Ini semata untuk stabilitas atau penyeimbang harga gula di pasar,” tambah dia.
Menurut rencana, PG Cintamanis akan bekerja selama 135 hari. Dengan persiapan yang lebih matang, Putu dan tim terus berupaya keras untuk menekan idle capacity, baik di kebun maupun di pabrik sehingga target-target tercapai.