Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah merayu BUMN dan para anak usaha agar segara melakukan penawaran umum saham perdana atau IPO.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI IGD Nyoman Yetna Setia membeberkan terdapat 1 calon emiten yang saat ini berada dalam pipeline pencatatan saham merupakan afiliasi BUMN. Meski demikian, dia berharap ada lebih banyak perusahaan plat merah yang mau go public.
“Kami tentunya menyambut baik BUMN dan Entitas Anak untuk dapat melakukan IPO dan menjadi Perusahaan Tercatat di BEI. Kami pun dengan senang hati untuk memberikan dukungan kepada BUMN dan Entitas Anak untuk mendapatkan informasi terkait dengan IPO,” katanya Rabu (20/7/2022).
Menurutnya BEI akan menyediakan serangkaian kegiatan edukasi/pendampingan kepada manajemen dan tim perusahaan BUMN atau anak usaha yang ingin IPO.
“Kami berharap akan banyak BUMN dan Entitas Anak yang memanfaatkan pasar modal Indonesia dan melakukan IPO pada tahun ini dan tahun mendatang,” imbuhnya.
Selain itu, jumlah IPO di BEI pada 2020 dan 2021 sebanyak 51 dan 54 perusahaan. Nyoman menambahkan BEI menjadi Bursa dengan jumlah IPO saham terbanyak dan menjadi Bursa pertama yang mencatatkan saham perusahaan Unicorn di kawasan ASEAN.
Selain itu, nilai penggalangan dana sebesar Rp62,6 triliun dari pencatatan baru saham di BEI tahun 2021 merupakan yang tertinggi untuk Bursa di kawasan ASEAN.
Menurutnya Pencapaian tersebut juga tidak terlepas dari dukungan dan kebijakan dari Pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa dan self-regulatory organization (SRO) lainnya dalam rangka membuat kondisi pasar modal yang kondusif pada masa yang dinamis ini.
Sumber Bisnis, edit koranbumn