PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics siap berlari kencang di tahun ini. Tak tanggung-tanggung, perusahaan BUMN ini menyiapkan belanja modal Rp 470 miliar untuk ekspansi di tahun ini.
Direktur Utama BGR Logistics, M. Kuncoro Wibowo mengatakan ekpansi tersebut dilakukan usai BGR melakukan transformasi bisnis secara fundamental. Menurutnya, saat pertama kali menjabat di sana pihaknya memiliki tantangan yang cukup besar karena BGR memiliki utang Rp 300 miliar.
“Makanya, tahun lalu kami fokus membereskan dan saat ini uutang kami tersisa Rp 27 miliar yang kami targetkan semester I tahun ini selesai,” ujarnya .
Selesai urusan tersebut, ia meyakini, tahun ini BGR akan berlari kencang dengan berbagai rencana ekspansi yang dilakukan. Untuk memuluskan rencana ekspansi tahun ini, BGR menganggarkan dana Rp 470 miliar. Sebanyak Rp 270 miliar diantaranya akan berasal dari perbankan dan Rp 200 miliar dari internal.
Nantinya, dana tersebut akan digunakan untuk membangun cold storage, pembelian alat berat, dan melakukan revitalisasi gudang. Untuk pembangunan cold storage BGR telah menyiapkan lahan seluas 3.000 m2. Untuk tahap pertama akan dibangun di atas lahan seluas 1.500 m2.
Lebih lanjut, BGR juga tengah membidik lahan baru di dekat lokasi ibukota baru di Kalimantan Timur. Kuncoro bilang, saat ini BGR sudah memiliki lahan, hanya saja lokasinya lebih mengarah ke Balikapapan. “Jadi ada kemungkinan untuk akuisisi,” tuturnya.
BGR juga berencana membeli 6 unit loader, 6 unit eskavator, dan 10 unit forklift. Pembelian alat berat tersebut sebagai upaya menekan biaya pengeluarkan lantaran selama ini BGR menyewa alat berat.
Serupa dengan alat berat, rencana pembangunan gudang juga untuk menekan biaya pengeluaran yang diproyeksikan dapat memberi penghematan hingga Rp 25 miliar per tahun. Untuk rencana tersebut, BGR saat ini dalam proses revitalisasi gudangnya di Medan dan Lampung.
Berdasarkan catatan kontan.co.id, revitalisasi Gudang Payapasir di Medan terdapat 8 gudang yang masing-masing seluas 1.650 m2 setelah direvitalisasi menjadi unit pengantongan pupuk seluas 22.927 m2 dengan rata-rata kapasitas produksi pengantongan pupuk mencapai 5.000 ton per hari.
Sedangkan untuk revitalisasi Gudang Srengsem di Divre Lampung yang semula mempunyai luas 11.840 m2, setelah direvitalisasi menjadi 16.640 m2 dengan kapasitas produksi pengantongan pupuk mencapai 8.000 ton per hari.
Dari berbagai rencana tersebut, BGR Logistics membidik pendapatan Rp 1,7 triliun dengan laba bersih Rp 101 miliar pada tahun ini. Tahun lalu, Kuncoro menyebutkan, BGR mencatat pendapatan Rp 1 triliun dengan laba bersih Rp 70 miliar.
Sumber Kontan, edit koranbumn