BUMN penyeberangan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) tetap menargetkan melantai di bursa pada kuartal I tahun depan. Target dana segar mencapai Rp3,25 triliun.
Direktur Keuangan ASDP Indonesia Ferry Djunia Satriawan mengungkapkan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) merupakan salah satu strategi dan aksi korporasi ASDP yang merupakan bagian dari rencana jangka panjang.
“Kami ingin menunjukkan pada pandemi ini kami tak diam, dan siap melantai. Rencana jangka panjang ini, tahun 2024 meningkatkan revenue di 2019 Rp3,2 triliun, kita ingin 2024 naik menjadi Rp5 triliun,” jelasnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (22/7/2021).
Sejalan dengan aksi melantai di bursa tersebut, ASDP telah melakukan kajian dari sisi keuangan. Pada 2019 ASDP mencatatkan pendapatan Rp3,3 triliun dengan laba bersih Rp315 miliar. Laba juga dipatok tumbuh 125,747 persen dibandingkan dengan 2019, sehingga pada 2024 mencapai Rp607,4 miliar.
Berdasarkan target perusahaan hingga 2024, ASDP menetapkan pertumbuhan pendapatan sebesar 97 persen dari kondisi pada 2020 yakni Rp2,5 triliun menjadi Rp5 triliun. Perseroan juga menargetkan total aset meningkat menjadi Rp13,6 triliun.
“Jumlah saham dilepas masih dikalkulasi indikatif 20-25 persen ini masih indikatif masih melakukan proses valuasi, mengejar pendapatan target tahun ini Rp3,4 triliun–Rp3,5 triliun tahun ini. Laba juga kisaran konsolidasi Rp111 miliar,” katanya.
Pendanaan melalui IPO ini terangnya merupakan bagian dari upaya perseroan mendapatkan pendanaan yang lebih cocok dengan industri penyeberangan yang padat modal dan periode pinjaman yang pendek.
“Kami merencanakan investasi sekitar Rp6,5 triliun dalam 5 tahun ke depan, setengahnya diharapkan bisa diperoleh dari bursa,” urainya.
Perseroan juga ingin menunjukkan kepada pemerintah dengan melantai di bursa dapat mandiri membiayai investasinya.
Pendanaan tersebut guna meningkatkan investasi pada alat produksi yakni kapal dan revitalisasi dermaga dan pelabuhan.
Sumber Bisnis, edit koranbumn