• Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Kamis, 2 Februari 2023
  • Login
No Result
View All Result
Koran BUMN
Advertisement
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
No Result
View All Result
Koran BUMN
No Result
View All Result

Bio Farma Terus Percepat Penemuan Vaksin & Produk Life Science Baru Melalui FRLN

by redaksi
28 Februari 2020
in Berita, Kinerja & Investasi
0
0
SHARES
23
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

RelatedPosts

Kolaborasi PTPN VIII dan Logee Wujudkan Digitalisasi Penyimpanan Produk Teh Sukses

Mitra Binaan TIMAH Bakal Pamer Produk di Bazar UMKM Bangka Belitung di Bandara Soekarno Hatta

Siapkan KTT ASEAN 2023, Sejumlah Menteri Tinjau Kawasan MICE di Golo Mori, NTT

Bio Farma kembali mengumpulkan peneliti – peneliti level nasional dari seluruh Indonesia untuk berkumpul bersama, dalam rangkaian acara Forum Riset Life Science Nasional (FRLN), yang diselenggarakan pada tanggal 13 September 2018 di Jakarta. Kegiatan yang bertema “Riset dan Inovasi Bidang Life Science yang Berkelanjutan di Indonesia” bertujuan membangun sinergi antara Pemerintah, Perguruan Tinggi, Industri serta Komunitas pendukungnya, sebagai upaya agar vaksin dan biopharmaceutical buatan dalam negeri dapat segera terwujud.
Menurut Direktur Riset dan Pengembangan Bio Farma, Adriansjah Azhari sesuai dengan Instruksi Presiden No 6 Tahun 2016 mengenai Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan, Bio Farma terus melakukan upaya percepatan dan kemandirian dalam pengembangan produk biopharmaceutical dan vaksin.
“Untuk mempercepat hilirisasi dan komersialisasi produk biopharmaceutical dan vaksin, Bio Farma memerlukan kerjasama dan juga dukungan dari berbagai pihak baik dari Pemerintah termasuk regulator, peneliti – baik peneliti yang berasal dari akademisi, lembaga riset, maupun komunitas, sehingga nantinya produk-produk baru bisa dinikmati oleh masyarakat luas secara tepat waktu sesuai kebutuhan”, ujar Adriansjah.
Direktur yang juga expert di bidang current Good Manufacturing Practice (cGMP) mengatakan bahwa Bangsa Indonesia layak kagum dan bangga dengan prestasi rekan-rekan peneliti life science di Indonesia. Di tengah berbagai keterbatasan yang ada, para peneliti yang tergabung dalam FRLN berhasil menunjukkan hasil kerja nyata. Pada saat acara FRLN 2018 akan diluncurkan prototipe kit HbsAg dan dan kit antiHBsAg yang masing – masing memiliki fungsi untuk mendeteksi virus HbsAg dan mendeteksi keberhasilan imunisasi. Kit tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Bio Farma, & ITB, serta merupakan penelitian lanjutan dari Konsorsium Hep B yang terdiri dari Lembaga Eijkman, ITB, BPPT dan Bio Farma.
Neni Nurainy, Peneliti Senior Bio Farma sekaligus Ketua FRLN 2018, menjelaskan lebih lanjut bahwa kit HbsAg temuan konsorsium riset Hepatitis B memiliki keunggulan dibanding kit diagnostik tipe screening yang ada di pasaran, yaitu mampu mendeteksi titer virus secara kuantitatif. Sehingga hasil diagnosa yang didapat akan lebih akurat menggambarkan kondisi pasien yang diperiksa dibanding kit screening yang hanya memberi hasil positif dan negatif.
Neni mengharapkan kehadiran kit diagnostik asli buatan negeri sendiri bisa menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat untuk melindungi diri dari ancaman infeksi Hepatitis B yang pada tahun 2017 diperkirakan menginfeksi 7,1% dari penduduk Indonesia.
Kendala Penelitian Life Science
Namun dibalik keberhasilan yang dicapai dengan susah payah tersebut, menurut Neni tersimpan kendala besar. Kebutuhan mendesak saat ini untuk menjaga keberlanjutan riset life science adalah ketersediaan pendanaan jangka panjang atau multi years untuk kelanjutan riset dari awal sampai menghasilkan luaran berupa produk.
“Selama ini jangka waktu pendanaan relatif pendek, tidak berkelanjutan, kadang satu tahun dapat dana, tetapi tahun berikutnya tidak dapat dana, sehingga target roadmap penelitian tidak tercapai. Pendanaan penelitian untuk Konsorsium masih competitive based dan terkadang persyaratan administrasi yang tidak terpenuhi. Kami mengharapkan Konsorsium riset yang telah terpilih secara kompetitif akan mendapat pendanaan jangka panjang hingga menghasilkan produk” lanjut Neni.
Lebih jauh Neni menjelaskan untuk mengatasi kendala tersebut pada FRLN 2018 akan dihadirkan pembicara dari Kemenristek Dikti, Kemenkeu, dan LPDP selaku pengelola dana penelitian milik negara. Diharapkan akan ditemukan solusi jangka panjang. Terutama pembiayaan untuk riset-riset rintisan.
Peneliti yang memiliki keahlian pengembangan vaksin rekombinan ini menambahkan bahwa disamping pendanaan jangka panjang, faktor lain yang menentukan keberlanjutan riset dan inovasi bidang life science di Indonesia adalah bagaimana membangun komunikasi yang baik antara industri, akademisi, pemerintah dan komunitas. Karena faktanya, ada beberapa penelitian yang sudah dilakukan oleh perguruan tinggi, ternyata tidak bisa dipakai oleh industri, karena belum sesuai dengan standar kebutuhan industri.
“Forum ini bertujuan untuk melakukan sinkronisasi antara kebutuhan industri khususnya produk vaksin dan biopharmaceutical, dengan penelitian yang dilakukan oleh perguruan tinggi / lembaga riset, sehingga nantinya, hasil penelitian dari institusi tersebut bisa ditindaklanjuti dan diproduksi dalam skala industri yang pada akhirnya bisa tercipta pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai dengan jenis penyakit yang sedang dihadapi oleh Indonesia” ujar Neni.
Tentang Forum Riset Life Science Nasional (FRLN)
Forum yang dibentuk pada tahun 2011 semula bernama Forum Riset Vaksin Nasional (FRVN) dibentuk atas inisiatif PT Bio Farma sinergi dengan Kemenristek, Lembaga Riset, Universitas dan Kemenkes. Forum yang selalu dihadiri oleh para periset/peneliti Indonesia dari Universitas, Pemerintah dan Industri, khususnya periset dalam bidang Vaksin dan Life Science, bertujuan untuk melakukan pengembangan vaksin dan produk Life Science baru dalam negeri untuk kemandirian riset Nasional.
FRLN 2018 akan diikuti oleh dua belas konsorsium dan working group riset, yaitu Human Immunodeficiency Virus (HIV), Hepatitis B, Human Human papillomavirus (HPV), Stemcell, Eritropoetin (EPO), Tuberculosis (TBC), Demam Berdarah (Dengue), Influenza, Malaria, Rotavirus, Stem Cell, Pneumococcus dan Delivery System.

Previous Post

Rini Sebut Inalum Dapat Pinjaman Rp 72 T Akuisisi Freeport

Next Post

Menhub Budi Karya Optimistis Makassar New Port (MNP) Diresmikan Oktober Tahun Ini

Related Posts

PTPN VIII Berikan Bantuan 250.000 Bibit Kopi kepada PMDK Desa Cikembang Kabupaten Bandung
Berita

Kolaborasi PTPN VIII dan Logee Wujudkan Digitalisasi Penyimpanan Produk Teh Sukses

1 Februari 2023
TIMAH Menerima 65 Mahasiswa dari 26 Perguruan Tinggi di Indonesia pada PMMB
Berita

Mitra Binaan TIMAH Bakal Pamer Produk di Bazar UMKM Bangka Belitung di Bandara Soekarno Hatta

1 Februari 2023
ITDC Sedang Memproduksi Film “Akad”
Berita

Siapkan KTT ASEAN 2023, Sejumlah Menteri Tinjau Kawasan MICE di Golo Mori, NTT

1 Februari 2023
Waspadai  Wabah Virus Corona, Angkasa Pura I Siapkan Spray Disinfektan
Berita

Angkasa Pura Airports dan Jeju Air Sepakat Berkolaborasi untuk Pengembangan Konektivitas Korea-Indonesia

1 Februari 2023
Dirut Abraham Mose Saksikan Penandatanganan MOU Logistik dan Industri Pertahanan Pemerintah RI dengan Philipina
Berita

Bersama Holding DEFEND ID, PINDAD Laksanakan RUPS-RKAP Tahun Buku 2023

1 Februari 2023
Tahun 2020, PLN akan Konversi 5 Pembangkit Diesel ke Gas
Berita

Dukung Pengembangan Data, PLN Siap Pasok Kebutuhan Listrik EBT ke Pusat Data di Seluruh Indonesia

1 Februari 2023
Next Post

Menhub Budi Karya Optimistis Makassar New Port (MNP) Diresmikan Oktober Tahun Ini

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima

Recommended

Menteri Erick Thohir Rombak Direksi Angkasa Pura II

Kemitraan Strategis Tingkatkan Kualitas Pengelolaan Bandara Kualanamu

7 hari ago
Perum Perindo Siap Serap Ikan Hasil Tangkapan 900 Nelayan yang Dikirim ke Perairan Natuna

Perikanan Indonesia Laksanakan RUPS RKAP Tahun 2023

1 hari ago
ID FOOD Siap Dukung Penguatan Pertanian Wilayah Indonesia Timur

ID FOOD Optimalisasi Aset Non Core Business pada Tahun 2023

3 hari ago
Berita Singkat BUMN : Pelindo, KAI, PAL Indonesia, PTPN 3, Indonesia Power, Waskita Karya, Indonesia Power, Bukit Asam

Tuntaskan Konsolidasi Bisnis, Pelindo Selesaikan Proses Inbreng Saham Anak Usaha

2 hari ago
PTPN VIII Berikan Bantuan 250.000 Bibit Kopi kepada PMDK Desa Cikembang Kabupaten Bandung
Berita

Kolaborasi PTPN VIII dan Logee Wujudkan Digitalisasi Penyimpanan Produk Teh Sukses

by redaksi
1 Februari 2023
0

Kolaborasi antara PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII) dengan Telkom melalui Logee untuk penyimpanan produk produk teh di Gudang Logee...

Read more
TIMAH Menerima 65 Mahasiswa dari 26 Perguruan Tinggi di Indonesia pada PMMB

Mitra Binaan TIMAH Bakal Pamer Produk di Bazar UMKM Bangka Belitung di Bandara Soekarno Hatta

1 Februari 2023
ITDC Sedang Memproduksi Film “Akad”

Siapkan KTT ASEAN 2023, Sejumlah Menteri Tinjau Kawasan MICE di Golo Mori, NTT

1 Februari 2023
Waspadai  Wabah Virus Corona, Angkasa Pura I Siapkan Spray Disinfektan

Angkasa Pura Airports dan Jeju Air Sepakat Berkolaborasi untuk Pengembangan Konektivitas Korea-Indonesia

1 Februari 2023
Dirut Abraham Mose Saksikan Penandatanganan MOU Logistik dan Industri Pertahanan Pemerintah RI dengan Philipina

Bersama Holding DEFEND ID, PINDAD Laksanakan RUPS-RKAP Tahun Buku 2023

1 Februari 2023
  • Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Hotline T/WA : 0813 8084 1716

© 2020 KoranBUMN.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL

© 2020 KoranBUMN.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In