PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) turut hadir mendukung penyelenggaraan Seminar Internasional Transformasi dan Strategi Menjadikan Tenaga Kesehatan Berdaya Saing Global yang diselenggarakan oleh Nusantara Group dan Ikatan Alumni Asrama Yayasan Asrama Pelajar Islam ( IKAYAPI) dibuka oleh Direktur PH2 BNP2TKI Yana Anusasana pada hari Minggu 4 Februari 2018 diikuti lebih dari 420 peserta dari berbagai pemangku kepentingan di bidang kesehatan antara lain dosen, mahasiswa, maupun para tenaga ahli di bidang kesehatan seperti dokter, perawat , tenaga ahli rontgen dan perwakilan pihak swasta jasa tenaga kerja.
Ketua Yayasan Nusantara Group , Dr H M Saleh Mursyid sebagai Ketua penyelenggara mengharapkan “Hasil dari seminar internasional ini tak hanya memberikan wawasan dan informasi mencakup tantangan dan peluang tenaga kesehatan Indonesia untuk dapat bersaing di global, tetapi juga dapat mensinergikan seluruh pemangku kepentingan peningkatan daya saing global Tenaga Kesehatan baik pemerintah , akademisi maupun swasta. Yayasan Nusantara Group saat ini mengelola tujuh akademi kesehatan di beberapa kota antara lain Jakarta, Bekasi, Samarinda,Bandar Lampung, Bandar Jaya, Samarinda sudah bekerja sama dengan Lincoln University College Malaysia untuk meningkatkan kompetensi tenaga Kesehatan melalui kerjasama pendidikan di S2 dan S3 maupun program pelatihan mempersiapkan tenaga kesehatan yang akan ke Luar Negeri.”
Pemerintah Republik Indonesia melalui Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) sangat memperhatikan dan mendukung peningkatan kompetensi tenaga kerja Indonesia , termasuk tenaga kerja kesehatan berdaya saing global , sesuai kebijakan saat ini pemerintah hanya mengirimkan tenaga kerja terampil ke luar negeri.
“ Sejak tahun 2008, pemerintah Republik Indonesia menjalin kerjasama G to G untuk penempatan tenaga kerja kesehatan dengan Jepang. Sampai saat ini kerjasama berkembang tak hanya ke Jepang, tetapi juga ke Taiwan dan Qatar, “ kata Direktur PH2 BNP2TKI Yana Anusasana dalam sambutan pembukaan Seminar.
Begitupula mengenai kompetensi berdaya saing dengan tenaga kerja negara lain khususnya dari Negara-negara ASEAN, menurut Yana tantangan terbesar bagi tenaga kerja kesehatan Indonesia adalah kemampuan bahasa khususnya bahasa Inggris. Kemampuan bahasa sangat penting untuk menangkap peluang di beberapa Negara yang terbuka menerima tenaga kerja kesehatan Indonesia yakni Timur Tengah, Taiwan dan Jepang.
Saat sesi konsultasi dan tanya jawab pun, BNP2TKI menyampaikan dukungan pendanaan bagi tenaga kesehatan yang akan ke luar negeri, pemerintah menyiapkan fasilitas KUR untuk calon tenaga kerja yang sudah mendapatkan kepastian penempatan di luar negeri namun tidak memiliki dana atau biaya keberangkatan. Seperti yang dilakukan negara India yang sudah menyediakan fasilitas pinjaman ini untuk mendukung tenaga kerjanya akan ke luar negeri.
Seminar internasional ini menghadirkan narasumber Prof Datuk Dr Hj Bibin Florina Abdullah sebagai Rektor Lincoln University College Malaysia, Dosen Senior FKUI/RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Prof DR Dr Suharjono, dan Acting Director Islamic Development Bank for South East Asia Drs Kunrat Wirasubrata, MBA. dan sebagai moderator seminar Dr dr Wawan Mulyawan .
Menurut Bibin Florina Abdullah kemampuan memahami isu yang berkembang di bidang kesehatan di abad 21 antara lain Sustainability Questions, Evolution of diseases dan Transformation.
“ Dengan memahami ketiga isu, dapat melakukan transformasi bidang kesehatan khususnya peningkatan daya saing tenaga kerja mencakup pendidikan, kualitas dan aksestabiltas. Pendidikan mencakup design kurikulum yang sesuai standar dan kualitas global yang terakreditas internasional dan mengikuti perkembangan teknologi,” ujar Bibin.
Standarisasi tenaga kerja yang akan bekerja keluar negeri dan memahami isu-isu kesehatan terkini modern juga di sampaikan Prof Dr Suharjono, Dosen Senior FK UI.
“ Tidak hanya mempersiapkan diri memahami dan melayani konsumen pasien, namun tenaga kerja kesehatan juga harus memahami dan mempersiapkan diri sendiri sehingga memenuhi standar kesehatan personal di internasional atau negara yang akan dituju ,”kata Suharjono.
Menurut Kunrat Wirasubrata yang bertugas di IDB berkantor beberapa negara termasuk di negara Timur Tengah maupun Malaysia, menilai kemampuan dan daya saing kompetensi tenaga kerja kesehatan Indonesia di luar negeri sebenar tidak kalah dengan tenaga kerja negara lain, namun semakin ketatnya persaingan di era globalisasi khususnya MEA maka kemampuan itu harus terus ditingkatkan dan diasah.
“ Standar internasional terus berkembang sesuai dengan era teknologi yang berubah sangat cepat. Maka kesiapan tenaga kerja Indonesia khususnya bidang Kesehatan harus terus memperbaharui dalam meningkatkan kompetensi dan daya saing di pasar internsional ,” tutur Kunrat.
Nusantara Group bersinergi dengan IKAYAPI merencanakan selenggarakan Seminar Internasional Tenaga Kerja Kesehatan di beberapa kota di Indonesia, sebagai wujud komitmen membangun sumber daya manusia Indonesia bersaing global. Sinergi ini terbuka bagi kerjasama dan bermitra bersama dengan seluruh pemangku kepentingan mempunyai misi dan program yang sama, dapat menghubungi sekretariat IKAYAPI beralamat YAPI Center Jl Sunan Giri No 1 Rawamangun Jakarta Timur, hotline 0813 8084 1716.