PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI semakin agresif mengembangkan bisnisnya di sektor jasa, terutama di industri pariwisata dan kesehatan. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui sektor-sektor yang memiliki multiplier effect signifikan, termasuk hospitality industry.
Direktur Digital and Integrated Transaction Banking BNI Hussein Paolo Kartadjoemena mengungkapkan, sektor perbankan memiliki peran penting dalam mengakselerasi pertumbuhan industri pariwisata. Menurutnya, industri ini merupakan salah satu pendorong utama ekonomi yang mampu menciptakan banyak lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Hospitality industry memiliki potensi besar untuk terus tumbuh. Saat ini, ratusan hotel dan infrastruktur pendukungnya didanai oleh bank, termasuk BNI,” ujar Paolo dalam diskusi bertema “A New Driving Force for Indonesia’s Economic Growth”, di BNI Investor Daily Summit 2024, yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (8/10/2024).
BNI juga mengambil peran strategis di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Bali, yang berfokus pada pengembangan pariwisata kesehatan kelas dunia. Paolo menjelaskan, BNI bersama anak usahanya, BNI Sekuritas, terlibat dalam penyusunan studi kelayakan untuk pembangunan infrastruktur di kawasan tersebut.
Melalui produk dan layanan perbankan yang inovatif, BNI mendukung operasional KEK Sanur dengan menyediakan solusi digital terintegrasi untuk memudahkan wisatawan dalam bertransaksi.
“Di Sanur, kami fokus menciptakan pengalaman seamless bagi turis, terutama dalam hal pembayaran. Dengan sistem yang terintegrasi, wisatawan bisa melakukan transaksi di hotel, rumah sakit, dan tempat lain hanya dengan satu dompet digital. Ini akan memudahkan mereka untuk berbelanja atau membayar layanan kesehatan,” jelasnya.
BNI saat ini tengah membangun outlet di KEK Sanur untuk memberikan layanan perbankan dengan solusi terintegrasi, salah satunya healthcare ecosystem. Untuk mempermudah transaksi, BNI juga menyiapkan payment solution melalui Virtual Account, QRIS, BNIdirect, TapCash, hingga Electronic Data Capture (EDC).
“Soal customer experience, ini nantinya turis dari luar negeri bisa melakukan pembayaran dengan mudah, di dalam negeri ada QRIS, dari Tiongkok ada Alipay, jadi kita perlu infrastruktur pembayaran untuk turis agar mudah belanja di Indonesia,” ujar dia.
Paolo menambahkan, KEK Sanur, yang dijuluki sebagai The Sanur, akan menjadi destinasi kelas dunia untuk wellness and tourism. Kawasan ini dirancang untuk memanfaatkan lahan seluas 41,6 hektare di area Grand Inna Bali Beach, dengan fasilitas kesehatan dan pariwisata terpadu yang berstandar internasional.
Kehadiran KEK Sanur diharapkan mampu menarik lebih banyak wisatawan, baik domestik maupun internasional, serta memperkuat potensi pariwisata kesehatan di Indonesia. Dengan dukungan dari BNI, kawasan ini diharapkan menjadi pusat layanan kesehatan dan pariwisata yang memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
Langkah ekspansi BNI ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 6-8% pada tahun 2029 melalui pengembangan sektor-sektor strategis, termasuk pariwisata dan kesehatan. (*)