PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menyalurkan kredit untuk proyek infrastruktur jaringan serat optik, dengan nilai Rp256,5 miliar atau sebesar 63 persen dari total biaya proyek yang diasumsikan Rp407,2 miliar.
Kredit itu disalurkan kepada PT Integrasi Jaringan Ekosistem (IJE) atau Weave, anak usaha dari perusahaan konektivitas infrastruktur digital PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI).
Dalam kerja sama tersebut, Weave mendapatkan bunga 9,5 persen dengan jangka waktu 90 bulan, termasuk grace period 12 bulan. Pinjaman ini akan digunakan untuk pembangunan tahap selanjutnya serat optik di sepanjang rel kereta api di berbagai lokasi, seperti Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogjakarta hingga Jawa Timur.
CEO PT Solusi Sinergi Digital atau Surge, Hermansjah Haryono menjelaskan dukungan ini diyakini dapat mendorong akselerasi pengerjaan proyek, khususnya di kabupaten maupun kota tier-2 dan tier-3 yang belum memiliki akses internet berkualitas dan terjangkau.
“Kami juga optimistis rencana untuk penyelesaian keseluruhan jaringan sepanjang 2.800 km ini dapat kami akselerasi sampai akhir tahun 2021,” ujarnya dalam keterangan tertulis, yang diterima Bisnis, Selasa (14/9/2021).
Surge melalui Weave telah memulai pembangunan serat optik 144 core di sepanjang rel kereta api milik PT KAI sepanjang 2.800 km, atau lebih dari 500 stasiun yang terletak di 9 daerah operasional PT KAI, sejak akhir 2019.
Pengembangan tersebut didesain untuk meningkatkan jaringan infrastruktur data secara cepat, stabil dengan latensi rendah di pulau Jawa, yang dapat memfasilitasi konektivitas internet dengan kapasitas bandwidth besar.
Sementara itu, BBNI diketahui fokus mendorong pertumbuhan kredit pada segmen korporasi. Corporate Secretary BNI Mucharom mengatakan selama pandemi, BNI telah melakukan penyesuaian pada komposisi bauran kredit sebagai upaya menghimpun portofolio berisiko rendah, sehingga dapat meminimalkan potensi kredit bermasalah.
“Kami memfokuskan pertumbuhan kredit BNI pada segmen korporasi terutama kepada pemain-pemain besar di industrinya, segmen konsumer terutama kredit berbasis payroll, dan segmen kecil terutama KUR [Kredit Usaha Rakyat],” ujar Mucharom, beberapa waktu lalu.
Sampai dengan semester I/2021, penyaluran kredit konsolidasi BNI mencapai Rp569,73 triliun atau tumbuh 3 persen year to date (ytd) dibandingkan dengan realisasi akhir tahun lalu. Secara bank only, kredit yang disalurkan BBNI senilai Rp568,54 atau naik 3,03 persen ytd.
Sumber Bisnis, edit koranbumn