PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) mencatatkan laba sebanyak Rp51,26 miliar. Angka tersebut tumbuh 45,37 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun laluĀ (year-on-year/yoy),Ā yakni Rp35,26 miliar.
BRI Finance juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan Rp568,60 miliar pada semester I/2023. Angka tersebut naik 52,71 persen (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp398,43 miliar.
Pelaksana Tugas Direktur Utama dan Direktur Bisnis BRI Finance Primartono Gunawan mengatakan peningkatan tersebut seiring dengan keberhasilan perseroan yang beralih fokus ke segmen konsumer atau multiguna, termasuk pembiayaan kendaraan bermotor
āTerkait dengan pembiayaan konsumer, dari segi bisnis pertumbuhan penjualan kendaraan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, dari segi risiko faktor Ā persebarannya lebih kecil,ā kata pria yang akrab disapa Prima
Adapun, pembiayaan multiguna menjadi kontributor utama pendapatan yang mencapai Rp333,70 miliar. Disusul pendapatan sewa operasi sebesar Rp99,93 miliar dan pendapatan sewa pembiayaan sebesar Rp98,66 miliar. Adapun pendapatan dari sumber lain mencapai Rp16,94 miliar.
Prima menambahkan perusahaan juga tetap mempertahankan pangsa pasar pada pembiayaan investasi dan modal kerja dengan selektif serta menjaga prinsip kehati-hatian.
Menurut dia, perusahaan melakukan hal tersebut dalam rangka meningkatkan profitabilitas perusahaan dengan sebaran risiko yang lebih kecil dan tidak terkosentrasi pada sejumlah debiturnya.
Pembiayaan investasi dan modal kerja yang disalurkan perusahaan memanfaatkan sinergi BRI Group dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara optimal dengan tujuan menjaga kualitas portofolio debitur, sedangkan peningkatan pembiayaan modal kerja dilakukan melalui pembiayaan bagi vendor dan debitur korporasi BRI Group dan BUMN.
Dari sisi aset, BRI Finance mencatatkan Rp8,05 triliun per Juni 2023. Untuk permodalan, total ekuitasnya mencapai Rp1,26 triliun dengan total liabilitas sebesar Rp6,78 triliun.
BRI Finance memproyeksikan pertumbuhan piutang pembiayaan secara tahunan hingga Desember 2023 berkisar 12,5 persen.
Sumber Bisnis, edit koranbumn