Hal tersebut disampaikan Direktur Utama BRI Hery Gunardi usai menghadiri Press Conference CEO Forum Economic Outlook 2026 di Menara BRILiaN, Jakarta Selatan, Rabu (10/12/2025).
“Sudah. Kalau kita sudah banyak [kredit] yang kita salurkan [untuk pembangunan dapur MBG], sudah siap kok,” kata Hery, Rabu (10/12/2025).
Menurutnya, proyek pembangunan dapur MBG layak untuk dibiayai oleh perbankan. Hery menuturkan setiap dapur MBG rata-rata menangani sekitar 3.000 porsi makanan per hari.
Dengan kapasitas sekitar 3.000 porsi makanan per hari, dia menilai struktur pendapatan dapur mampu menghasilkan margin yang cukup untuk membayar cicilan kredit.
Apalagi, kata dia, Badan Gizi Nasional (BGN) juga memberikan modal hingga sekitar Rp2 miliar per dapur untuk pembangunan dapur MBG. Dengan modal yang diberikan pemerintah, dia memperkirakan margin usaha cukup untuk mengembalikan kredit dalam kurun waktu 2,5 tahun.
“Mungkin harga pricing dapur itu sekitar Rp1,8 miliar sampai Rp2,2 miliar per dapur. Jadi, hitungannya mungkin dua tahun setengah sudah balik,” tuturnya.
Dalam catatan Bisnis, CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani mengumumkan bahwa pengusaha yang ingin membangun SPPG dapat mengajukan kredit ke PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., serta PT Bank Syariah Indonesia Tbk.
Rosan menyampaikan kebijakan ini sebetulnya telah diterapkan sejak dua pekan yang lalu. Dengan demikian, pengusaha yang membangun dapur MBG bisa mengajukan pembiayaan dari sebelumnya menerapkan sistem reimbursement.
“Sekarang dari awal, pendanaan kami bank Himbara akan menyediakan pembiayaan untuk MBG ini. Dari awal. Pegangan kami apa? Perjanjian antara BGN [Badan Gizi Nasional] dengan teman-teman di daerah. Itu sudah cukup buat kami, dan itu akan kami berikan bisa pendanaan di seluruh Indonesia, baik itu Bank Mandiri, BNI, BRI, Bank Syariah Indonesia,” ujarnya kepada peserta Rapimnas Kadin 2025, Jakarta, Selasa (2/12/2025).
Dia menyebut peluang pembiayaan itu utamanya untuk pembuatan Dapur MBG di daerah terluar, terdepan dan tertinggal (3T). Rosan menilai kesempatan ini bakal mempermudah pengusaha berkontribusi positif dalam mendukung program prioritas Presiden Prabowo Subianto itu.
Sumber Bisnis, edit koranbumn














