PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BBTN terus mematangkan rencana penerbitan saham baru atau rights issue. Jika tidak ada kendala, artinya bank BUMN yang fokus pada segmen KPR ini akan mendapatkan penyertaan modal dari negara tahun ini.
Direktur Keuangan BTN Nofry Romy Poetra mengatakan hingga saat ini perseroan masih menanti petunjuk lebih lanjut terkait penanaman modal negara (PMN) dari Kementerian Keuangan. Jika semua berjalan lancar, lanjut Nofry, diperkirakan rights issue akan selesai awal kuartal IV/ 2022.
“Dan seluruh proceeds [hasil] akan digunakan untuk memperkuat kemampuan Bank BTN meningkatkan bisnis pembiayaan perumahan,” kata Nofry kepada Bisnis, Selasa (28/6/2022).
Sekadar informasi, pada Mei 2022, laba bersih BTN tumbuh 49,19 persen secara tahunan (year-on-year/yoy ) menjadi Rp1,06 triliun. Kenaikan laba bersih ini didorong oleh penurunan beban bunga 28.95 persen yoy. Sementara itu pendapatan operasional sebelum pencadangan (PPOP) tumbuh 50,18 persen yoy menjadi Rp2,87 triliun.
Sampai dengan 31 Mei 2022, kredit Bank BTN tumbuh 6,68 persen yoy menjadi Rp280,99 triliun. Di sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) perseroan tumbuh 7,57 persen yoy menjadi Rp277,52 triliun, sehingga rasio LDR masih terjaga pada 94,13 persen. Total aset BTN tumbuh 4,23 persen yoy menjadi Rp374,19 triliun.
Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat memberi lampu hijau kepada BTN untuk menggelar rights issue antara kuartal III atau kuartal IV/2022 sebesar Rp2,98 triliun. Hal itu sejalan dengan usulan penyertaan modal negara (PMN) yang diajukan Kementerian BUMN telah disetujui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima mengatakan komisi VI DPR RI menerima penjelasan dan akan mendalami usulan penyertaan modal negara tunai dengan rincian BTN akan menjual saham jenis saham dalam portepel melalui rights issue sesuai dengan persetujuan PMN TA 2022.
Wakil Menteri II BUMN Kartiko Wirjoatmodjo mengatakan BTN merupakan bank dengani capital adequacy ratio (CAR) paling kecil diantara bank BUKU IV. Dengan PMN Rp2,98 triliun, maka CAR BTN akan naik ke level 19 persen.
Sumber Bisnis, edit koranbumn