Pemerintah kota Palembang bersama Perum Bulog Divisi Regional Sumatra Selatan memperbaiki sistem kemasan sembako bantuan seiring adanya kesalahan pendataan bantuan untuk penanggulangan dampak Covid-19 tersebut.
Adapun rencana perbaikan tersebut, yakni mengubah bentuk kemasan dari kantong ke dalam bentuk kotak.
Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda mengatakan berdasarkan hasil pengamatan di lapangan terdapat kesalahan teknis dalam pengemasan sembako tersebut.
“Ya memang ada kekurangan dalam pembagian sembako, namun hal ini secara cepat kita atasi bersama pihak Bulog. Dari pihak terkait [Bulog] akan bertanggung jawab dengan melengkapi kekurangan sesuai standar yang diberikan,” katanya, Senin (27/4/2020).
Adapun standar yang diterapkan untuk sembako tersebut, yakni minyak 2 liter, gula 2 kg, gandum 1 kg dan beras 10 kg.
Menurut Fitri, pihaknya menemukan kesalahan dalam pembagian di Kecamatan Kertapati lantaran kesalahan data dari Bulog. Setelah berkoordinasi, kata Fitri, Bulog menyanggupi untuk melengkapi kembali kekurangan tersebut.
“Saya mengharapkan kepada masyarakat untuk bersama-sama melakukan pengawasan dilapangan mulai dari masyarakat dan RT, alhamdulilah dari pihak bulog sendiri akan bertanggung jawab penuh dari kesalahan data yang telah terjadi,” katanya.
Sementara itu Wakil Pimpinan wilayah Perum Bulog Divre Sumsel Yudi Wijaya membenarkan jika kemasan jenis barang dipisah lantaran tidak cukup.
“Untuk semua item sembako tersebut akan kami satukan ke dalam 1 kotak dan ada listing nama barang tersebut serta jumlah dan beratnya,” katanya.
Untuk saat ini pihaknya akan melakukan perbaikan dari kekeliruan pengemasan barang tersebut.
Sumber Bisnis, edit koranbumn