• Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Selasa, 3 Juni 2025
  • Login
No Result
View All Result
Koran BUMN
Advertisement
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL
No Result
View All Result
Koran BUMN
No Result
View All Result

BUMN Getol Cari Dana Melalui EBA

by redaksi
28 Februari 2020
in Berita, Kinerja & Investasi
0
0
SHARES
6
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

RelatedPosts

ITDC Fasilitasi Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Kedokteran dan Ilmu Kesehatan di Kawasan The Mandalika

Dukung Kemajuan Maritim Asia, Pelindo Perkuat Konektivitas Pelabuhan dan Kemitraan Global

Lewat Desa BRILiaN, BRI Dorong Usaha Camilan Menjadi Produk Oleh-Oleh Unggulan

Instrumen kontrak investasi kolektif efek beragun aset (KIK-EBA) kian diminati emiten BUMN sebagai sumber pendanaan di tengah suku bunga tinggi. Sejumlah emiten pelat merah yang pernah menerbitkan skema utang ini adalah Bank Tabungan Negara (BBTN), Bank Mandiri dan Jasa Marga (JSMR).
Yang teranyar, Garuda Indonesia (GIAA) juga menempuh cara serupa. Pekan lalu, perusahaan maskapai ini meraih dana Rp 1,8 triliun melalui EBA Mandiri GIAA01. Aset dasar yang dijaminkan yaitu pendapatan penerbangan rute Jeddah dan Madinah pada penerbangan haji.
Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala Nugraha Mansury mengatakan, penerbitan EBA dilakukan untuk mengubah portofolio surat utang yang sudah jatuh tempo pada awal Juli lalu, senilai Rp 2 triliun dan menggantinya dengan utang jangka panjang. “Juga mengganti kewajiban kepada bank dari jangka pendek menjadi jangka panjang,” ujar Pahala, Jumat (29/7).
Berdasarkan laporan keuangan GIAA kuartal I-2018, jumlah liabilitas jangka pendek mencapai Rp 2,19 triliun dan liabilitas jangka panjang hanya Rp 890,15 miliar.
Masih di tahun ini, BTN juga telah menerbitkan EBA senilai Rp 2 triliun lewat sekuritisasi aset KPR. Direktur Keuangan BTN, Iman Nugroho Soeko menyebut, pihaknya menjual putus portofolio KPR BTN, sehingga hasil penjualan EBA bukan merupakan pinjaman yang harus dikembalikan. “EBA memberikan kesempatan kami untuk realisasi KPR sebanyak Rp 2 triliun tanpa harus menggerus CAR (rasio kecukupan modal),” ujar dia, Minggu (29/7).
Selain itu, EBA menjadi sumber fee based income dari fungsi BTN sebagai servicing agent. Maklum saja, yield rata-rata KPR yang dijual secara EBA sebesar 12,5%, sedangkan bunga EBA yang dibayarkan 8,5%. Artinya, ada selisih atau margin 4% yang setelah dikurangi biaya-biaya akan masuk dalam pendapatan servicing agent.
Lanjut Iman, BTN juga tertarik merilis EBA, karena mekanisme penerbitan lebih mudah dibandingkan obligasi. Ongkosnya pun lebih ringan dibandingkan obligasi yang harus bayar kupon.
Risiko penerbitan EBA juga lebih terkendali, sebab aset yang diagunkan sudah terseleksi dengan yang baik. Alhasil,kupon yang diminta investor lebih rendah dari obligasi. “Kami akan rutin menerbitkan EBA. Tahun depan dengan jumlah yang tak jauh berbeda dengan tahun ini,” ujar Iman.
Pendanaan cepat
Muhammad Alfatih, Analis Samuel Sekuritas Indonesia, menilai, saat ini, ambisi BUMN cukup besar terutama bagi percepatan proyek infrastruktur. Tentu ini memerlukan dana yang tidak sedikit, sehingga wajar utang ikut membengkak. “Harus dicari sumber lain. Berutang dari bank asumsinya terlalu optimistis. Jadi dengan adanya EBA cukup baik untuk mengubah struktur utang,” kata dia.
Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri, menambahkan, bila emiten mencari pinjaman melalui bank, biasanya bank mematok syarat rasio utang atau debt equity rasio (DER) tertentu. Penyertaan modal di BUMN juga rumit, karena ada mekanisme di DPR dan dana pemerintah terbatas serta selektif. Padahal, emiten pelat merah butuh dana untuk ekspansi proyek.
Itu sebabnya, kata Hans, emiten lantas mencari skema lain. EBA menjadi salah satu solusi, karena seolah-olah menjual aset dengan cara sekuritisasi, sehingga emiten mendapatkan dana cash untuk ekspansi.
EBA dan obligasi sepintas mirip, namun EBA lebih baik karena tidak mengubah struktur modal. Perizinan juga lebih mudah ketimbang obligasi.
Analis Fixed Income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra menambahkan, EBA menjadi solusi bagi emiten yang butuh dana cepat di tengah kinerja yang menurun. Contoh, GIAA yang merugi US$ 65,34 juta di kuartal I-2018. “Kalau kinerja keuangannya memburuk, menerbitkan obligasi biasa agak berat karena peringkatnya tidak bagus,” kata dia.
Tapi, lanjut Made, tidak sembarang emiten bisa menerbitkan EBA. Selain dituntut memiliki arus kas yang solid, emiten tersebut juga harus memiliki aset pendapatan yang besar sekaligus stabil untuk dijadikan aset dasar instrumen EBA.
Sumber Kontan.co.id
 
 

Previous Post

Order Book Kian Tebal, Pendapatan PP Presisi Tumbuh 359,45%

Next Post

Dorong Ekspor, BNI Ajak Mitra Promosi di Tokyo, Kain Tenun Dayak hingga Aksesoris Sleman Go Internasional

Related Posts

ITDC Sedang Memproduksi Film “Akad”
Berita

ITDC Fasilitasi Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Kedokteran dan Ilmu Kesehatan di Kawasan The Mandalika

2 Juni 2025
Berita Singkat BUMN : Pelindo, KAI, PAL Indonesia, PTPN 3, Indonesia Power, Waskita Karya, Indonesia Power, Bukit Asam
Berita

Dukung Kemajuan Maritim Asia, Pelindo Perkuat Konektivitas Pelabuhan dan Kemitraan Global

2 Juni 2025
Diakuisisi BRI, Danareksa Sekuritas Target Tambah 50.000 Akun Nasabah Baru Hingga Akhir 2020
Berita

Lewat Desa BRILiaN, BRI Dorong Usaha Camilan Menjadi Produk Oleh-Oleh Unggulan

2 Juni 2025
Harapan Ekonom Terkait Tata Kelola hingga Calon Bos Danantara
Berita

Danantara Gandeng Perusahaan Tambang Asal Prancis, Eramet Menjajaki Investasi Strategis di Sektor Nikel dari Hulu hingga Hilir

2 Juni 2025
Izin OJK Keluar, Bank Syariah Indonesia Beroperasi 1 Februari 2021 dengan Logo dan Susunan Direksi Baru
Berita

Dukung Transformasi Digital Organisasi Pengelola Zakat, Dana Ziswaf di BSI Tembus Rp2,03 Triliun

2 Juni 2025
Adhi Karya Apresiasi Penurunan Suku Bunga Acuan
Berita

Adhi Karya Membukukan Pendapatan sebesar Rp1,68 triliun Sepanjang Januari-Maret 2025

2 Juni 2025
Next Post

Dorong Ekspor, BNI Ajak Mitra Promosi di Tokyo, Kain Tenun Dayak hingga Aksesoris Sleman Go Internasional

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima Foto : Ifan Bima

Recommended

Tahun 2020, PLN akan Konversi 5 Pembangkit Diesel ke Gas

Dukung Ketahanan Energi Nasional, PLN dan Lemhannas RI Perkuat Sinergi Antarlembaga

2 hari ago
Simbol Era Kemandirian, Logo Baru Kementerian BUMN

Menteri Erick Thohir Melantik Dua Pejabat Deputi Baru

5 hari ago
ITDC Sedang Memproduksi Film “Akad”

ITDC Fasilitasi Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Kedokteran dan Ilmu Kesehatan di Kawasan The Mandalika

13 jam ago
Telkomsel Perbarui Identitas dengan Hadirkan Logo Baru

Perubahan Susunan Pengurus Perseroan Telkomsel

4 hari ago
ITDC Sedang Memproduksi Film “Akad”
Berita

ITDC Fasilitasi Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Kedokteran dan Ilmu Kesehatan di Kawasan The Mandalika

by redaksi
2 Juni 2025
0

PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau ITDC fasilitasi program pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK)...

Read more
Berita Singkat BUMN : Pelindo, KAI, PAL Indonesia, PTPN 3, Indonesia Power, Waskita Karya, Indonesia Power, Bukit Asam

Dukung Kemajuan Maritim Asia, Pelindo Perkuat Konektivitas Pelabuhan dan Kemitraan Global

2 Juni 2025
Diakuisisi BRI, Danareksa Sekuritas Target Tambah 50.000 Akun Nasabah Baru Hingga Akhir 2020

Lewat Desa BRILiaN, BRI Dorong Usaha Camilan Menjadi Produk Oleh-Oleh Unggulan

2 Juni 2025
Harapan Ekonom Terkait Tata Kelola hingga Calon Bos Danantara

Danantara Gandeng Perusahaan Tambang Asal Prancis, Eramet Menjajaki Investasi Strategis di Sektor Nikel dari Hulu hingga Hilir

2 Juni 2025
Izin OJK Keluar, Bank Syariah Indonesia Beroperasi 1 Februari 2021 dengan Logo dan Susunan Direksi Baru

Dukung Transformasi Digital Organisasi Pengelola Zakat, Dana Ziswaf di BSI Tembus Rp2,03 Triliun

2 Juni 2025
  • Tentang Kami
  • Advertise
  • Careers
  • Contact
Hotline T/WA : 0813 8084 1716

© 2020 KoranBUMN.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Korporasi
  • Anak Perusahaan
  • Kinerja & Investasi
  • TJSL – PKBL – CSR
  • Pelatihan
  • Toko PKBL

© 2020 KoranBUMN.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In