Sejak Januari hingga April 2020, Angkasa Pura Airports menyalurkan kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) pada Program Kemitraan perusahaan sebesar Rp1,82 miliar yang disalurkan ke 28 pelaku UMKM di sektor jasa dan industri beberapa wilayah bandara Angkasa Pura I beroperasi, seperti Biak, Balikpapan, Bantul, Kulon Progo, Gunung Kidul, Sleman, Manado, Sukoharjo, Sragen, dan Sidoarjo.
⠀
Hal ini merupakan wujud komitmen perusahaan untuk berkontribusi terhadap peningkatan perekonomian melalui pemberdayaan pelaku usaha mikro melalui penciptaan pengusaha mandiri dan penyerapan tenaga kerja sehingga terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan himpunan bank milik negara (Himbara) telah menyalurkan kredit dari dana penempatan pemerintah sebesar Rp11 triliun. Kredit diberikan kepada 132 ribu pelaku UMKM periode 25 Juni hingga 6 Juli 2020.
.
“Penyaluran kredit untuk UMKM terus dijalankan oleh Himbara dengan melihat jenis industri dan performa UMKM tersebut selama periode pemberian kredit oleh perbankan,” ungkap Erick, Selasa (7/7).
.
Diketahui, pemerintah menempatkan dana sebesar Rp30 triliun di bank Himbara demi mendorong penyaluran kredit di sektor riil. Perbankan yang dimaksud, adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
PT SUCOFINDO (Persero) memberikan bantuan kepada peternakan sapi perah yang juga tergabung sebagai mitra binaan PT SUCOFINDO (Persero) di Pasuruan, Jawa Timur.
“Bantuan ini merupakan komitmen kami sebagai upaya membantu meningkatkan taraf ekonomi, serta mendukung UKM untuk tetap berkarya di masa pandemi, salah satunya untuk mitra binaan kami di sektor peternakan,” kata Direktur Utama PT SUCOFINDO (Persero) Bachder Djohan Buddin.
Senada dengan Bachder, Kepala Unit PKBL PT SUCOFINDO (Persero) Eka Abdullah menyatakan bahwa bantuan ini akan dipantau dan agar penyaluran bantuan tepat sasaran. Oleh karena itu, dalam penyalurannya PT SUCOFINDO (Persero) bekerja sama dengan dengan Koperasi KPSP Setia Kawan Nongkojajar, Pasuruan, Jawa Timur.
PT Boma Bisma Indra (BBI) memiliki komitmen untuk menjalankan Good Corporate Citizenship melalui penyelenggaraan Program Kemitraan untuk membantu pengembangan usaha Mikro dan Kecil. Program Kemitraan (PK) merupakan program untuk meningkatkan kemampuan UMKM agar menjadi tangguh dan mandiri sesuai dengan peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.PER-09/MBU/07/2015 Tentang Program Kemitraan Dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara beserta perubahan terbarunya.
Menengok postingan sebelumnya yang membahas tentang Mie Ayam Ponorogo, dalam postingan ini BBI akan berbagi tentang usaha laundy yang juga menjadi salah satu mitra binaan BBI.
Usaha laundry mitra binaan BBI yang berada di Keputih, Surabaya sudah berjalan 3 tahun. Pada awalnya, Pak Muklas selaku pemilik Laundry hanya memiliki asset berupa mesin cuci yang minim. Namun setelah menjadi mitra binaan BBI, beliau menambahkan asset usaha yang berupa mesin cuci untuk meningkatkan kuantitas produksi.
Dengan adanya program mitra binaan tersebut, sejalan dengan tujuan BUMN untuk turut serta aktif dalam mendorong Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk membantu perekonomian Indonesia.