Daily Economic Review: Kondisi Pariwisata Indonesia Belum Membaik
Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) masih tertekan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kunjungan wisman ke Indonesia pada Agustus 2020 terkontraksi sebesar -89,2% yoy (vs. -89,1% yoy pada Juli 2020). Meskipun demikian, keadaan ini sedikit membaik dari bulan sebelumnya. Tercatat wisman yang datang ke Indonesia tercatat 164.970 kunjungan pada Agustus 2020 (vs. 157.939 pada Juli 2020).
Perbaikan kunjungan signifikan pada jalur pintu masuk udara.
Kunjungan wisman sebanyak 164.970 pada bulan Agustus 2020 terdiri atas: kunjungan melalui pintu udara sebanyak 5.645 kunjungan (vs. 4.040 kunjungan pada Juli 2020) atau naik sebesar 39.7% mom, melalui jalur darat 107.594 kunjungan (vs. 104.731 kunjungan pada Juli 2020) atau naik sebesar 2.7% mom dan melalui jalur laut 51.731 kunjungan (vs 49.859 kunjungan pada Juli 2020) atau naik sebesar 3,8% mom
Perbaikan okupansi pada hotel bintang 4 dan 5 mendorong tingkat okupansi nasional.
BPS mencatat, occupancy rate hotel secara nasional saat ini telah mencapai 32,9% per Agustus 2020 (vs. 28.1% per Juli 2020). Perbaikan terbesar terjadi di kelompok hotel bintang-3 dan 4 yang masing-masing mencapai 34,3% (vs. 28,6% pada Juli 2020) dan 34,2% (28,2% pada Juli 2020).
Office of Chief Economist Bank Mandiri memperkirakan sektor perhotelan dan pariwisata masih terkena dampak pandemi hingga akhir tahun 2020.
Mengacu pada Permenkumhan No. 11/2020 tentang Pelarangan Sementara Orang Asing Masuk Wilayah NKRI masih berlaku sampai pandemi Covid-19 dinyatakan berakhir, sulit mengharapkan kenaikan kunjungan wisman ke Indonesia. Kami memperkirakan total kunjungan wisman akhir tahun sebesar 3,9 hingga 4,4 juta kunjungan (vs. 16,2 juta pada FY19) dimana tujuan wisman ke Bali hanya mencapai 1 hingga 1,1 juta kunjungan (vs. 6,3 juta pada FY19).
Sumber Bank Mandiri, edit koranbumn