PT Pupuk Indonesia (Persero) mendukung optimalisasi ratusan hektare (Ha) lahan pertanian milik Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) di Desa Neglasari, Kec. Ciemas, Kab. Sukabumi, Jawa Barat. Hal ini ditandai dengan kegiatan panen jagung dan singkong di lahan ketahanan pangan (Hanpangan) Kostrad area tersebut.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mengungkapkan bahwa Pupuk Indonesia Grup mendukung optimalisasi lahan pertanian Kostrad melalui program Community Forest yang dilaksanakan oleh PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), selaku anak perusahaan Pupuk Indonesia. Program yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon atau dekarbonisasi ini juga melakukan pembinaan guna meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani.
Panen raya jagung dan singkong ini juga diikuti oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, serta Panglima Kostrad (Pangkostrad) Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa. Panen dilakukan pada lahan jagung seluas 121,98 Ha dan singkong 308,34 Ha untuk singkong. Rombongan juga meninjau proses pemipilan dan pengeringan jagung.
“Hari ini saya mendampingi Bapak Menteri Pertanian dan Bapak Kasad untuk melihat lokasi yang dikelola oleh Kostrad. Pada kesempatan ini, kita melihat kesuksesan panen jagung dan singkong di wilayah pertanian binaan TNI AD dan Kostrad yang bisa menjadi bentuk nyata dalam mendukung ketahanan pangan nasional,” jelas Rahmad
Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak berharap kegiatan panen bersama ini dapat memperkuat sinergi antara TNI dan berbagai pihak dalam upaya meningkatkan produksi pangan nasional serta kesejahteraan masyarakat. Dapat diketahui, hanpangan Kostrad dikelola oleh 418 personel militer yang terdiri dari staf, pengawas, dan kelompok tani (poktan) sekitar.
”Saya sengaja mengajak Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman ke lokasi ketahanan pangan di Desa Neglasari untuk bersama-sama melaksanakan panen raya jagung dan singkong. Pak Mentan sangat mengapresiasi program ini serta sepakat unutuk menjadikan program ketahanan pangan Kostrad yang dilaksanakan ini sebagai proyek percontohan untuk daerah lain di Indonesia,” kata Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Amran Sulaiman merasa takjub lantaran program ketahanan pangan yang digagas KSAD berhasil meskipun lokasinya berada di pelosok dengan dengan keterbatasan akses dan medan yang berat. Keberhasilan program ini terlihat dari hasil produktivitas panen jagung dan singkong yang telah dilaksanakan.
”Dengan kondisi medan yang berat dan berada di pelosok, tetapi berhasil mendongkrak hasil pertanian dengan memanfaatkan lahan tidur yang awalnya hanya semak belukar. Daerah lain harus mencontoh dan harus bisa apalagi lahannya berada di lokasi yang mudah dijangkau dan didukung dengan akses. Kementerian Pertanian RI pun sangat mendukung dengan apa yang telah dilaksanakan mantan Pangkostrad itu melalui program bantuan peralatan pertanian, benih dan lain sebagainya,” tutup Mentan Amran.