Direktur PT Amarta Karya (Persero), Nikolas Agung, dalam acara webinar yang diselenggarakan oleh BCI Asia dengan tema Pertumbuhan Kawasan Industri Sebagai Bounce – Back Strategy Pelaku Usaha Konstruksi & Manufaktur di Semester II 2021, menyampaikan:
“Indonesia memiliki kawasan industri dan kawasan khusus yang memiliki potensi untuk meningkatkan upaya pembangunan kegiatan ekonomi, meningkatkan daya saing investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional, serta kami selaku BUMN yang bergerak dibidang jasa konstruksi memiliki strategi untuk menangkap peluang tersebut.”
Dalam acara webinar tersebut Nikolas Agung menerangkan bahwa AMKA memiliki peran penting terhadap peluang pertumbuhan pembangunan kawasan industrial atau Kawasan ekonomi khusus di Indonesia.
Untuk menghadapi peluang dalam pertumbuhan Kawasan industri, AMKA melakukan Kemitraan strategis (Strategic Partnership) dengan berbagai pihak terkait dimana hal ini merupakan salah satu strategi kunci yang akan dilakukan AMKA untuk dapat menangkap dan mengkonversi peluang yang ada tersebut, dimana strategi ini selaras dengan misi dari Kementerian BUMN yaitu melakukan Kerjasama BUMN dan Swasta serta membina swasta dan UKM untuk naik kelas.
“Selain itu kami memiliki unit bisnis baru yang dapat memperkuat 5 bisnis utama kami yaitu manufaktur, gedung, infrastruktur, EPC dan Properti yang dapat menghasilkan recurring income untuk membantu menyeimbangkan portfolio revenue perusahaan, sehingga kami dapat bersaing dan turut berkontribusi dalam pertumbuhan Kawasan industrial dan Kawasan ekonomi Khusus,” ungkap Nikolas.
Ia juga menambahkan bahwa dengan strategi tersebut, AMKA kini tidak hanya memposisikan diri sebagai kontraktor, namun juga mitra bagi pelanggannya dalam menyelesaikan ragam masalah yang dialami oleh pelanggan melalui realisasi proyek-proyeknya.
“Kami harus lebih mendekatkan diri pada pelanggan dan mampu menjadi mitra problem solver bagi mereka. Strategi ini kami sebut dengan project creation strategy,” tegasnya.