Untuk menghadapi tantangan pandemi Covid-19, PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) menjalankan strategi business survival. Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan strategi tersebut dilakukan dengan melakukan efisiensi, penyesuaian belanja modal, dan memperketat manajemen arus kas.
Melalui program cost leadership, Awaluddin mengatakan penghematan yang dilakukan AP II sepanjang Januari-September 2020 mencapai sekitar Rp 1,8 triliun dari alokasi biaya usaha perseroan pada RKAP 2020. “Penghematan merupakan salah satu kunci dalam menghadapi tantangan pandemi Covid-19,” kata Awaluddin dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (6/10).
Awaluddin memastikan, strategi dalam menghadapi kondisi pandemi hingga saat ini masih berjalan. Bahkan, dia mengatakan program tersebut sesuai dengan yang diharapkan.
“Sampai kuartal ketiga 2020, ini memberikan dampak terhadap pencapaian kinerja EBITDA perseroan yang masih positif,” ujar Awaluddin.
Dia menambahkan, program capex disbursement AP II juga berjalan lancar. Melalui program tersebut, Awaluddin memastikan dari belanja modal yang ditetapkan sebesar Rp 7,8 triliun pada awal 2020 ditekan menjadi hanya Rp 712 miliar.
Awaluddin memastikan, belanja modal tahun ini hanya difokuskan untuk proyek yang bersifat multiyears. “Ini seperti pemeliharaan fasilitas guna menjamin keamanan, keselamatan, pelayanan, serta perencanaan desain Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta,” ungkap Awaluddin.
Selain itu, Awaluddin mengatakan, AP II juga fokus pada manajemen arus kas. Hal tersebut dilakukan dengan memperhatikan serta menyeimbangkan aliran cash in dan cash out.
Penghematan yang dilakukan AP II di 19 bandara beberapa diantaranya seperti penggunaan air dan listrik. “Sepanjang April-September 202, AP II menghemat konsumsi air hingga 56 persen dari yang dianggarkan pada awal tahun, sementara itu penggunaan listrik dapat dihemat sebesar 42,75 persen,” jelas Awaluddin.
Sementara itu, di Bandara Soekarno-Hatta efisiensi dilakukan dengan penyesuaian pola operasional. Awaluddin menuturkan, saat ini Bandara Soekarno-Hatta beroperasi melayani penumpang di Terminal 2D, 2E, dan 3.
Secara umum, lanjut Awaluddin, anggaran tahun ini dapat dihemat dari efisiensi operasional untuk fasilitas non-prioritas. Di sisi lain, kata dia, fasilitas prioritas untuk kepatuhan protokol kesehatan dioperasikan secara penuh.
“Penyesuaian pola operasional dilakukan di bandara-bandara AP II dengan tetap memperhatikan aspek pelayanan, keamanan dan keselamatan penerbangan,” ungkap Awaluddin.
Sumber Republika, edit koranbumn