Hadir sebagai narasumber pada acara Himalika Webinar Series “Pengaruh dan Implikasi Industri 4.0 terhadap Siklus Hidrologi” yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Vokasi Institut Pertanian Bogor pada Minggu 18 September 2021, Direktur Utama PJT I Raymond Valiant Ruritan memaparkan tentang bagaimana adaptasi pengelolaan sumber daya air (SDA) terhadap era digitalisasi industrial. Beliau menyampaikan bahwa pengelolaan SDA terpadu yang didukung dengan 𝙢𝙖𝙩𝙪𝙧𝙞𝙩𝙮 sistem teknologi dan informasi akan menghasilkan pengelolaan SDA yang cerdas dan efektif.
Digitalisasi proses pengolahan data hidrologi di PJT I diimplementasikan dengan penggunaan platform aplikasi ‘Aquarius’. Aplikasi ini sendiri memiliki beberapa fitur digital, diantaranya fitur 𝙏𝙞𝙢𝙚 𝙎𝙚𝙧𝙞𝙚𝙨 yaitu platform untuk mengelola sumber daya air dengan pengoptimalan data hidrologi seperti curah hujan, tinggi muka air (TMA) serta debit yang disimpan dengan aman secara terintegrasi dan real time.
Selanjutnya PJT I juga mengadopsi 𝘼𝙦𝙪𝙖𝙧𝙞𝙪𝙨 𝙒𝙚𝙗 𝙋𝙤𝙧𝙩𝙖𝙡 dimana platform ini memfasilitasi user untuk dapat mengakses berbagai data online melalui dashboard atau user interface berbasis web portal. Sehingga memudahkan user dalam memantau kondisi hidrologi di seluruh wilayah kerja secara real time.
Selain data hidrologi, user juga dapat melihat peta sebaran lokasi Automatic Rainfall Recorder (ARR) & Automatic Water Level Recorder (AWLR) di seluruh area perimeter berikut notifikasi kondisi siaganya, sehingga memudahkan pengambilan keputusan pada saat terjadi banjir.
Selanjutnya juga terdapat fitur 𝘼𝙦𝙪𝙖𝙧𝙞𝙪𝙨 𝙁𝙤𝙧𝙚𝙘𝙖𝙨𝙩 dimana memiliki fungsi dalam melakukan perhitungan debit 𝙛𝙤𝙧𝙚𝙘𝙖𝙨𝙩𝙞𝙣𝙜 untuk peramalan debit banjir dengan cara pemodelan sistem sungai, pemrosesan time series dan simulasi secara general.
Perubahan zaman selalu membawa dampak bagi peradaban manusia. Adaptasi atas perubahan tersebut, mutlak harus dilakukan agar kita dapat terus survive.
Dengan beradaptasi kita dapat mengendalikan waktu.
Jika tidak, maka waktulah yang akan mengendalikan kita.